TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Yoris Raweyai mengklaim mayoritas anggota partai berlambang pohon beringin menginginkan evaluasi terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Keinginan menggelar evaluasi semakin menguat pasca-elektabilitas Ical, sapaan Aburizal, terus merosot.
"Wacana ini semakin kuat, maka kita akan menggelar evaluasi setelah pemilu legislatif nanti," kata Yoris saat dihubungi, Senin, 31 Maret 2013.
Ia menyatakan, Golkar memang sudah berencana untuk menggelar rapat pimpinan nasional khusus setelah pileg. Rapat ini awalnya hanya mengagendakan dua hal yaitu evaluasi pileg dan pencalonan calon wakil presiden. Akan tetapi, Golkar kemudian sepakat untuk mengubah agenda pencalonan cawapres jadi evaluasi pencapresan Ical, terutama jika hasil pileg tak sesuai target.
Menurut Yoris, telah terjadi anomali di Golkar sejak rapat pimpinan nasional yang menetapkan Ical sebagai calon presiden. Golkar sebenarnya sengaja menetapkan sejak dua tahun lalu sebagai cara agar Ical mampu meningkatkan elektabilitas. Pada 7 Maret lalu, elektabilitas Ical 9,3 persen.
Akan tetapi, hal yang terjadi justru anomali karena elektabilitas Golkar terus meningkat tajam. "Tapi elektabilitas ARB cenderung statis bahkan menurun terus. Kita tentu tak mau kalah lagi. Sudah dua pemilu kalah terus," ujarnya.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Filosofi Jawa Kuno Tujuh Bulanan Arumi Bachsin
Yenny Wahid: Ubah Kata Cina Tak Hapus Diskriminasi