TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari Trust Securities, Reza Priyambada, yakin Grup Bakrie mampu membayar ganti rugi kepada korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, walaupun sisa kewajiban Lapindo akan menguras kas perusahaan, menurut dia, Bakrie masih memiliki beberapa aset potensial, seperti perusahaan tambang batu bara PT Arutmin Indonesia dan produsen pipa PT Bakrie Pipe Industries. (baca:Lapindo Akui Belum Punya Duit Bayar Korban Lumpur)
Pada 2008, majalah Globe Asia menempatkan Bakrie memiliki kekayaan senilai US$ 9,2 miliar atau Rp 84,6 triliun. Kekayaan ini sekaligus menempatkan Bakrie sebagai yang terkaya di Asia Tenggara dan mengalahkan Robert Kuok (orang terkaya di Malaysia dengan kekayaan US$ 7,6 miliar) dan Teng Fong (terkaya di Singapura dengan kekayaan US$ 6,7 miliar).
Bukan hanya dari segi keuangan, kata Reza, dari segi kemampuan bernegosiasi pun Grup Bakrie punya riwayat yang cukup baik. “Hal ini terbukti dengan beberapa transaksi yang mereka lakukan, seperti masalah Bumi (Bumi Plc) beberapa waktu lalu,” ujarnya, Senin, 31 Maret 2014. Dalam konflik dengan sesama pemegang saham Bumi Plc, Bakrie berhasil memboyong kembali saham PT Bumi Resources Tbk.
Reza mengatakan kinerja saham emiten Grup Bakrie di Bursa Efek Indonesia selama ini sangat terpengaruh oleh faktor psikologis ketimbang faktor fundamental. Artinya, baik-buruknya aksi korporasi Grup Bakrie lebih berperan mempengaruhi pergerakan saham. “Sebenarnya ini kesempatan bagus dan akan menjadi sentimen positif,” kata dia.
ALI NY | FAIZ NASRILLAH
Berita Terkait
Pasca-Putusan MK, Korban Lapindo Gelar Istigasah
Berapa Ganti Rugi Lapindo yang Sudah Dibayar?
Agung: Ganti Rugi Lapindo Tuntas Sebelum Pilpres