TEMPO.CO, Bandung - Swara Mahardika alias Dikdik, suami Desy Ariyani, terduga menculik bayi mengaku masih bingung memikirkan kelakuan istrinya. Sebab pemuda 26 tahun ini pun belum mendengar penjelasan langsung dari istrinya yang usianya lebih tua 7 tahun darinya.
"Saya masih nggak tahu bagaimana, masih kurang jelas (kenekatan Desy). Saya masih harus cari tahu lagi," kata Dikdik di markas Polsek Sukajadi, Rabu 2 April 2014. Apalagi, kata dia, selama ini Desy mengaku hamil dan perutnya nampak membuncit.
Menurut dia, dirinya dan keluarganya menyangka ibu satu anak itu hamil. Saat istrinya mengabari dirinya melahirkan via telepon, Dikdik sedang bekerja di sebuah perusahaan kontraktor saat Desy mengontak. "Istri saya bilang kebrojolan (melahirkan secara tiba-tiba)," kata Dikdik.
Ketika iba di kamar kos di Gang Junaedi, Jalan Pasirkaliki seberang Rumah Sakit Hasan Sadikin, Dikdik mendapati si bayi sudah tergolek di samping istrinya di kasur. "Saya mau bertanya detil (proses kelahiran) tapi waktu itu banyak orang (menengok ke kamar kos," kata dia.
Dikdik baru mengetahui si bayi hasil menculik di RS Hasan Sadikin, ketika tengah bekerja dia dihubungi oleh ibunya, Nina, agar segera pulang ke rumah di Jalan Gang Ento--sebelah Gang Junaedi, Jum'at malam 28 Maret. Saat tiba, dia ditemui polisi yang langsung mengajaknya memeriksa si bayi di kamar kos dia bersama istri di Gang Junaedi.
Setelah diperiksa, polisi menyatakan jika ciri-ciri si bayi sesuai tanda bayi putri pasangan Toni-Lasmaria yang diculik seorang wanita berpakaian dan berlagak mirip dokter di RS Hasan Sadikin Bandung, Selasa malam 25 Maret. Malam itu juga si bayi dan Dikdik kemudian dibawa ke markas Polsek Sukajadi untuk diperiksa.
ERICK P.HARDI