TEMPO.CO, California - Layanan Gmail genap berusia sepuluh tahun pada 1 April 2014. Sepanjang satu dekade, Google meracik Gmail tidak hanya sebagai sarana berkirim surat elektronik. Kini penggunanya menembus angka 500 juta di seluruh dunia.
Lewat akun Gmail, pengguna bisa terhubung ke jejaring sosial dan menikmati beragam layanan Google. Gmail sukses mendominasi layanan serupa dan disebut-sebut telah mengalahkan kompetitornya, Yahoo! Mail. (Baca juga: Gmail dan Google+ Sekarang Terintegrasi).
Baca Juga:
Google menghadirkan layanan yang sifatnya personal untuk memudahkan pengguna kala mengakses Gmail. Ada fitur auto-save yang membuat pengguna tidak kerepotan saat lupa menyimpan surat yang akan dikirim. Fitur lainnya adalah priority inbox yang dapat diatur untuk memilah surat penting yang masuk di inbox.
Sekali masuk ke akun Gmail, secara otomatis pengguna dapat terhubung ke layanan Google lainnya. Ketika pengguna masuk ke situs YouTube atau Google+, mereka tidak perlu lagi memasukkan nama dan kata kunci. Ada juga aplikasi kalender dan chatting. Hal tersebut yang menjadi daya pikat Gmail, yang sejauh ini belum bisa dihadirkan pesaingnya.
“Gmail bukanlah sebuah produk yang statis. Layanan ini menghadirkan banyak fitur baru yang sangat penting bagi penggunanya,” tulis situs CNN, Selasa, 2 April 2014. Google juga tidak takut dalam melakukan inovasi demi memuaskan penggunanya. (Baca juga: Fitur Baru Pesan Gmail, Mengancam Privasi?).
Meskipun banyak melakukan inovasi, terdapat sejumlah keluhan mengenai desain Gmail. Salah satunya adalah keluhan mengenai banyaknya menu tab pada inbox yang dianggap membingungkan. “Orang lebih suka penampilan yang sederhana,” tulis CNN.
Sistem keamanan Gmail juga menjadi salah satu faktor yang tengah ditingkatkan Google. Gmail saat ini sedang berjuang untuk menjadi layanan surat elektronik paling aman. Selama ini BlackBerry Mail dan Microsoft Exchange disebut sebagai layanan surat elektronik yang paling aman
CNN | SATWIKA MOVEMENTI
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo| Lumpur Lapindo
Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub