TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mempredisi dampak gempa besar berpotensi tsunami di Cile kemarin akan sampai ke pantai selatan Yogyakarta, Kamis pagi, 3 April 2014. Namun tanda-tanda itu belum terbaca sampai pukul 08.30 WIB di pantai-pantai Gunungkidul. (Baca: Tsunami Cile Akan Landa 19 Provinsi di Indonesia )
"Sampai saat ini situasi masih landai, belum ada tanda-tanda mencolok," kata koordinator II Search and Rescue Gunungkidul, Sukamto, kepada Tempo, Kamis, 3 April 2014. "Untuk tinggi gelombang juga terbilang masih normal, sekitar 1-2 meteran." (Baca: Dampak Gempa Cile, Pemerintah Keluarkan Maklumat )
Sebanyak 36 personel tim SAR Gunungkidul telah disiagakan sejak Rabu petang, 2 April 2014, menyusul kabar potensi tsunami Cile yang diperkirakan turut mengempas pantai selatan Yogyakarta. Tim SAR menyebar personie di lima titik pantai, yakni Baron, Kukup, Drini, Ngrenehan, dan Sadeng.
Sedangkan aktivitas pedagang dan warga di sekitaran pantai juga tetap berlangsung seperti biasa. "Warung-warung tetap buka," ujar Sukamto. Aktivitas nelayan, khususnya di Pantai Baron yang selama ini paling ramai dibanding 16 pantai lain di Gunungkidul, juga masih berlangsung.
Para nelayan sudah diberi tahu soal potensi tsunami, tapi mereka tetap melaut. Ia memperkirakan separuh nelayan di Pantai Baron tetap melaut seperti biasa. "Kami tak bisa melarang. Mereka mengaku sudah hafal gejala alam. Kalau dirasa bahaya juga tidak akan nekat," kata Sukamto. (Baca: Tsunami di Cile, Nelayan Pacitan Tetap Melaut)
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Keluarga Berlusconi Jual Sahamnya di AC Miilan
FIFA Larang Barcelona Membeli Pemain
Wajah Pria Mencerminkan Kecerdasannya?