TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengaku ada orang yang melabelinya tukang mimpi. “Itu memang saya akui. Prabowo adalah tukang mimpi dan tukang jual mimpi,” ujar Prabowo dalam orasinya di kampanye terbuka Partai Gerindra di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Kamis sore, 3 April 2014.
Mengenakan baju safari berwarna putih lengan panjang, Prabowo menegaskan bahwa mimpi yang ingin ia capai adalah menjadikan bangsa Indonesia kaya dan makmur. “Saya bermimpi tak ada lagi orang miskin di Indonesia,” kata Prabowo. Prabowo juga bermimpi bangsa Indonesia bisa disegani bangsa-bangsa lain sehingga kedudukannya terhormat. “Atas dasar itu, saya tidak malu menjadi tukang mimpi,” katanya.
Dalam kampanye yang dihadiri ribuan orang tersebut, sempat terjadi insiden yang merugikan seorang pedagang. Insiden bermula dari selesainya orasi Prabowo. Ketika turun dari panggung untuk meninggalkan lokasi kampanye, Prabowo dikerubuti para pendukungnya yang ingin bersalaman.
Massa berdesak-desakan ketika berebut menyalami Prabowo. Waktu itu pengawal Prabowo berusaha memberikan jalan kepada bosnya agar tetap bisa berjalan menuju mobil. Dagangan berupa es teh milik seorang pedagang yang dijajakan di lokasi kampanye lalu tertabrak rombongan Prabowo. Dagangan pedagang kecil tersebut pun langsung morat-marit.
Gelas, meja, dan kursi jatuh berantakan. Gula serta air teh pun tumpah ke tanah. Pedagang itu, seorang ibu, tak bisa menghindarkan dagangannya dari laju rombongan Prabowo. Dia hanya bisa menyelamatkan dirinya dari arus kerumunan massa. Ibu tersebut terlihat meninggalkan dagangannya sambil menggendong anak kecil. Sesaat setelah rombongan Prabowo lewat, ibu tersebut memunguti dagangannya yang porak-poranda.
ROFIUDDIN