TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta meluncurkan situs komik online yang mengkampanyekan kepedulian terhadap perubahan iklim.
Komik Noru diciptakan oleh komikus Korea Sung-Ho AN. Komik ini bercerita tentang dunia dengan beberapa orang yang berjuang untuk bertahan hidup demi makanan dan air.
Noru adalah salah satu contoh Manhwa, istilah Korea yang berarti komik, dengan gaya yang sama dengan manga Jepang.
Noru dalam bahasa Korea berarti "rusa". Aslinya, komik online (webtoon) Noru ini dikeluarkan dalam bahasa Korea oleh Kedutaan Inggris dan British Council di Korea.
Kisah Noru bercerita dari sudut pandang seorang pengunjung planet lain di mana planet tempat ia berasal juga dapat berujung pada kondisi yang sama dengan bumi. Ia mengamati karakter utama, yaitu seorang anggota organisasi multilateral yang menjalankan sebuah misi untuk mengubah dunia yang sudah kacau-balau akibat dampak perubahan iklim.
Berdasarkan laporan Climate Asia dari BBC Media Action yang diluncurkan pada Oktober 2013, di antara negara-negara Asia, masyarakat Indonesia-lah yang memiliki pengetahuan paling minim akan dampak perubahan iklim.
Karena itu, Kedutaan Inggris di Jakarta melalui UK Climate Change Unit berupaya untuk mendapatkan hak publikasi dan terjemahan bahasa Indonesia untuk Noru Indonesia.
“Harapan saya, melalui komik Noru ini, masyarakat Indonesia yang membacanya mulai berpikir mengenai hal yang bisa dilakukan untuk mengubah iklim di bumi menjadi lebih baik," kata perwakilan Kedubes Inggris di Jakarta, Stuart Bruce, di Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara.
Tujuan dari komik Noru untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan perubahan iklim sekaligus mendorong diskusi mengenai dampak-dampak perubahan iklim, khususnya bagi masyarakat usia muda.
Situs www.noruindonesia.com diluncurkan bersama episode pertama dari webtoon, Rabu. Episode selanjutnya akan diluncurkan melalui situs tersebut tiap dua minggu sekali hingga episode ke-18 pada akhir November 2014. Bertepatan dengan diawalinya Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) yang akan diselenggarakan di Peru awal Desember tahun ini.
Di Korea, pada episode yang dirilis setiap minggu berhasil meraih 80 ribu hits. Dengan tingginya penetrasi Internet, besarnya penggunaan media sosial, serta jumlah penduduk muda yang tinggi, diharapkan angka ini dapat ditembus bahkan dilampaui di Indonesia.
NATALIA SANTI
Berita Lain:
Menteri PU: Tol Pantura Atas Laut Cuma 'Ngomong'
Pemerintah Lelang 5 Surat Utang Negara
Nasabah Century Desak Direksi Bank Mutiara Dipecat
Freeport dan Newmont Belum Kantongi Izin Ekspor
Enam Kegagalan Pemerintah Pimpinan SBY di Mata Ekonom