TEMPO.CO, Bandung - Kereta api Malabar rute Bandung-Malang anjlok dan terguling di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat, 4 April 2014. Juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi II, Zunerfin, mengatakan ada lima kereta yang mengalami gangguan perjalanan. "Kereta itu terpaksa memutar ke jalur utara," kata dia kepada Tempo.
Kelima kereta tersebut adalah KA Lodaya rute Bandung-Solo Balapan, KA Mutiara Selatan rute Bandung-Surabaya Gubeng, KA Kahuripan rute Bandung-Yogyakarta Lempuyangan, KA Turangga rute Bandung-Surabaya Gubeng, serta KA Kutojaya Selatan rute Bandung-Kutoarjo. (Baca: Kereta Malabar Masuk Jurang, Apa Penyebabnya?)
Zunerfin mengatakan, dari Stasiun Bandung akan diberangkatkan kereta penolong menuju lokasi kecelakaan tersebut. Akibat musibah ini, praktis rute kereta di jalur selatan tidak bisa dilewati. (Baca: Lokomotif dan Empat Gerbong Malabar Masuk Jurang)
Lokasi anjloknya kereta Malabar berada di antara Stasiun Cirahayu-Ciawi. Kereta tersebut barangkat dari Bandung pada pukul 15.35 WIB dan masuk jurang di kilometer 244 pada pukul 18.06 WIB. Zunerfin mengatakan ada korban akibat kejadian itu. "Namun belum bisa dipastikan lebih lanjut," ujarnya.
Kereta Malabar adalah kereta ekspres yang sedianya melayani rute Bandung-Malang sejak April 2010. Kereta ini menempuh perjalanan sejauh 779 kilometer melalui beberapa stasiun, di antaranya Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Kebumen, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Kediri. Kereta ini terdiri atas tiga gerbong kelas eksekutif, 2 kelas bisnis, 2 kelas ekonomi AC, 1 kereta makan, dan 2 kereta bagasi.
AHMAD FIKRI | FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Jokowi: Kampung Deret Petogogan Mirip Apartemen
Satinah Tetap Diadili Walau Diyat Dilunasi