Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampanye Terakhir Demokrat Pamer Program 5 Tahunan  

image-gnews
Ketua DPD partai Demokrat, Soekarwo melemparkan bola kepada simpatisan saat kampanye terbuka partai Demokrat di Stadion Luar Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (22/3). Soekarwo adalah salah satu jurkamnas demokrat yang juga Gubernur Jawa Timur ini mendampingi Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ketua DPD partai Demokrat, Soekarwo melemparkan bola kepada simpatisan saat kampanye terbuka partai Demokrat di Stadion Luar Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (22/3). Soekarwo adalah salah satu jurkamnas demokrat yang juga Gubernur Jawa Timur ini mendampingi Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengatakan partainya tidak menyuguhkan kampanye berkepanjangan kepada massa simpatisannya. Demikian pula dalam kampanye pamungkas di Stadion Delta, Sidoarjo, Sabtu, 5 April 2014. "Kampanyenya tidak panjang. Lima tahun ke depan kami mau apa," kata Soekarwo kepada wartawan.

Soekarwo mengatakan sejak awal berkampanye, Partai Demokrat memang lebih banyak menyajikan hiburan kepada masyarakat dengan tetap menghadirkan ketua umum dan juru kampanye. Bagian yang serius tidak lebih dari sepuluh menit yaitu ketika penyampaian 11 program untuk 5 tahun ke depan.

Kampanye Demokrat, kata Soekarwo juga mengingatkan masyarakat agar siapa pun yang menjadi presiden tidak mengubah program-program yang sudah bagus. "Jangan sampai program yang bagus, diganti-ganti. Itu harus diingatkan kepada masyarakat, sustainable in change," kata Soekarwo.

Kampanye akbar merupakan salah satu strategi Partai Demokrat untuk mempertahankan posisi di Kabupaten Sidoarjo. Pada pemilu legislatif 2009, Demokrat meraup 168.530 suara.

Serangkaian bukti pembangunan periode 2009-2014 diklaim Partai Demokrat terlaksana selama dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antaranya program Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa Bidikmisi, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, beras miskin, dan kredit usaha rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soekarwo pun menyodorkan sejumlah konsep yang menurutnya perlu diketahui masyarakat, seperti kemandirian pangan. Menurut Gubernur Jawa Timur ini, ada dua langkah yang harus dilakukan. Langkah pertama adalah intensifikasi dengan membenahi agro input. Kualitas bibit harus bisa mencapai 12-15 ton untuk satu hektare. Komposisi pupuk organik juga perlu diperbanyak. Sehingga ongkos produksi bisa ditekan, nilai bayar dan nilai yang diterima pun lebih banyak.

Langkah kedua soal manajemen air. Sungai Bengawan Solo yang selama ini banyak dibuang harus dijadikan potensi air. Dengan demikian bisa dimanfaatkan untuk pengairan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Soekarwo akan mengemas konsep-konsep itu dengan bahasa sederhana yang bisa diterima masyarakat. "Kampanye di masyarakat kan bahasanya tidak menjadi analitis. Tugas saya menerjemahkannya jadi program yang sangat terencana." Menurutnya, masyarakat kini sedang berbulan madu dengan Partai Demokrat. Melalui kampanye, partai nomor urut 7 ini menyapa masyarakat yang selama ini memberikan dukungan.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.


Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah
Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.


Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (kanan) didampingi Pengacaranya, Hinca Panjaitan (kiri) tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 Juni 2014. Setelah mangkir pada pemeriksaan perdana, hari ini Setiyardi hadir untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut


Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai capres 2014 kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jakarta (14/3). Dalam keterangannya Ahok menyatakan siap menggantikan posisi Gubernur dan mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dari partai PDI-P. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.


Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.


Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengacungkan jari membentuk simbol
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.


Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Rajasa. TEMPO/Aditia Noviansyah
Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.


Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Tabloid Obor Pro Jokowi Beredar di Garut
Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.


Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Capres, Joko Widodo menyampaikan orasinya pada kampanye terbuka bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat. 3 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.


Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Anak anak kecil bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai meresmikan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan (3/4). Sebanyak  123 unit rumah warga yang direhab di RW 03 dan 05, kini siap di huni dengan berbagai fasilitas seperti taman dan wifi gratis. TEMPO/Dasril Roszandi
Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.