TEMPO.CO, Surabaya - Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengatakan partainya tidak menyuguhkan kampanye berkepanjangan kepada massa simpatisannya. Demikian pula dalam kampanye pamungkas di Stadion Delta, Sidoarjo, Sabtu, 5 April 2014. "Kampanyenya tidak panjang. Lima tahun ke depan kami mau apa," kata Soekarwo kepada wartawan.
Soekarwo mengatakan sejak awal berkampanye, Partai Demokrat memang lebih banyak menyajikan hiburan kepada masyarakat dengan tetap menghadirkan ketua umum dan juru kampanye. Bagian yang serius tidak lebih dari sepuluh menit yaitu ketika penyampaian 11 program untuk 5 tahun ke depan.
Baca Juga:
Kampanye Demokrat, kata Soekarwo juga mengingatkan masyarakat agar siapa pun yang menjadi presiden tidak mengubah program-program yang sudah bagus. "Jangan sampai program yang bagus, diganti-ganti. Itu harus diingatkan kepada masyarakat, sustainable in change," kata Soekarwo.
Kampanye akbar merupakan salah satu strategi Partai Demokrat untuk mempertahankan posisi di Kabupaten Sidoarjo. Pada pemilu legislatif 2009, Demokrat meraup 168.530 suara.
Serangkaian bukti pembangunan periode 2009-2014 diklaim Partai Demokrat terlaksana selama dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antaranya program Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa Bidikmisi, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, beras miskin, dan kredit usaha rakyat.
Soekarwo pun menyodorkan sejumlah konsep yang menurutnya perlu diketahui masyarakat, seperti kemandirian pangan. Menurut Gubernur Jawa Timur ini, ada dua langkah yang harus dilakukan. Langkah pertama adalah intensifikasi dengan membenahi agro input. Kualitas bibit harus bisa mencapai 12-15 ton untuk satu hektare. Komposisi pupuk organik juga perlu diperbanyak. Sehingga ongkos produksi bisa ditekan, nilai bayar dan nilai yang diterima pun lebih banyak.
Langkah kedua soal manajemen air. Sungai Bengawan Solo yang selama ini banyak dibuang harus dijadikan potensi air. Dengan demikian bisa dimanfaatkan untuk pengairan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Soekarwo akan mengemas konsep-konsep itu dengan bahasa sederhana yang bisa diterima masyarakat. "Kampanye di masyarakat kan bahasanya tidak menjadi analitis. Tugas saya menerjemahkannya jadi program yang sangat terencana." Menurutnya, masyarakat kini sedang berbulan madu dengan Partai Demokrat. Melalui kampanye, partai nomor urut 7 ini menyapa masyarakat yang selama ini memberikan dukungan.
AGITA SUKMA LISTYANTI