TEMPO.CO, Oklahoma - Kevin Durant bakal menjadi pemain yang paling diingat oleh para pemain San Antonio Spurs. Penyerang Oklahoma City Thunder ini membawa timnya menghentikan langkah San Antonio Spurs yang telah mengukir 19 kali kemenangan berturut-turut di kompetisi basket NBA. Bermain di hadapan 18 ribu penonton yang memadati Chesapeake Energy Arena, kandang Oklahoma City, Spurs takluk 106-94 pada pertandingan Jumat, 4 April 2014, waktu Indonesia Barat (WIB).
Durant tak hanya menjadi bintang lapangan tapi juga meraih poin tertinggi dengan 28 angka, tujuh rebound, dan tiga assist. Rekan Durant, Russell Westbrook mengikuti di belakang dengan 27 poin, satu rebound, dan enam assist. Sedangan di kubu Spurs, Patty Mills tampil dominan dengan 21 angka.
Westbrook tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia mengatakan untuk menjadi tim terbaik maka rekan-rekannya harus bisa mengalahkan tim nomor satu. Mereka (Spurs) tim nomor satu di Wilayah Barat. "Saya pikir ini pencapaian terbaik kami," kata Westbrook. Sepanjang empat kali pertemuan Thunder dengan Spurs sepanjang musim ini, Durant cs selalu meraih kemenangan.
Senada dengan Westbrook, Durant mengatakan kemenangan atas Spurs tidak lepas dari dukungan penuh penonton. "Saya senang sekali dengan hasil ini," kata Durant. (Baca juga: Durant Bawa Thunder Kalahkan Bulls)
Bagi Durant sendiri tak hanya kemenangan tim yang menjadi sorotan utama. Pemain kelahiran Washington 29 September 1988 ini berpeluang besar menyamakan rekor legenda bola basket NBA Michael Jordan yang mengemas poin di atas 25 dalam 40 kali pertandingan tanpa henti pada musim 1986-1987.
Sejauh ini, pemain dengan tinggi badan 2,06 meter ini sudah mengemas 39 pertandingan. Dia tidak bisa tidak memikirkan soal itu. Sulit dipercaya dan saya kira Durant akan terus melakukannya hingga musim ini berakhir, kata Westbrook. Namun Durant memilih tidak memikirkannya. "Saya bermain tidak untuk membuat rekor," kata dia.
Sementara itu, pelatih Thunder Scoots Brooks menilai pertahanan menjadi kunci utama kemenangan timnya. Kuarter tiga menjadi momen penting bagi Thunder untuk membuat jarak dengan Spurs. "Pertahanan kami bekerja dengan baik di paruh kedua. Anak-anak menekan mereka dan terus berlari mencetak poin," kata Brooks.
Di paruh pertama, Spurs memimpin dengan 51-48. Namun pada kuarter ketiga, Spurs kesulitan keluar dari tekanan Thunder dan tertinggal 71-80. Thunder mampu mempertahankan keunggulan ini hingga kuarter keempat dan menutup pertandingan 106-94.
"Kami tak mengira serangan mereka amat mematikan," kata pelatih Spurs Gregg Popovich. Popovich enggan memikirkan kekalahan timnya. Bagi dia, para pemain harus mengambil pelajaran terpenting dari laga ini.
Di klasemen Wilayah Barat, Spurs masih kokoh mengisi posisi puncak dengan 59 kemenangan dari 76 laga. Thunder mengikuti di tempat kedua dengan 55 kemenangan dari 74 pertandingan.
NBA | ESPN | ADITYA BUDIMAN
Berita Lain
Essien Absen Saat AC Milan Hadapi Genoa
Real Madrid Incar Kapten Sevilla
Bonucci Dedikasikan Gol untuk Fan AC Milan