TEMPO.CO, Yaonde - Dua pendeta Italia dan satu biarawati asal Kanada diculik di Kamerun utara, pada Sabtu pagi, 5 April 2014. Insiden itu terjadi hanya beberapa bulan setelah penculikan pendeta Prancis. Lokasinya pun berdekatan. "Pendeta Giampaolo Marta, Gianantonio Allegri, dan biarawati Gilberte Bissiere merupakan misionaris yang bekerja untuk memerangi penyebaran HIV/Aids," tulis situs Herald Scotland, Ahad, 6 April 2014.
Pendeta Henri Djongang mengatakan penculikan terjadi di dekat Desa Tchere, sekitar 50 kilometer dari perbatasan dengan Nigeria. Para penculik menggunakan dua mobil dan lima motor. Mereka mendobrak pintu dan memaksa ketiganya keluar. "Terdengar suara teriakan keras dari suster," kata saksi mata.
Menurut Djongang, kedua pendeta telah lama melakukan misi di daerah itu. Bahkan, dengan masyarakat sekitar, mereka berhubungan akrab dan disukai. "Mereka kerap membantu anak-anak, sekolah, dan melatih para guru."
Hingga kini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan itu. Bahkan Boko Haram, kelompok militan Islam yang berbasis di Nigeria dan beroperasi di wilayah Tchere, tidak memberikan pernyataan apa pun.
Namun dugaan kuat mengarah ke Boko Haram. Sebab, modus penculikannya mirip dengan hilangnya pendeta asal Prancis, Rev Georges Vandenbeusch. "Pendeta Vandenbeusch diculik pada November dan dibebaskan Desember 2013," ujar Djongjang.
HERALD SCOTLAND | THE RECORD | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Karzai Perintahkan Usut Penembakan Dua Jurnalis AP
Potret Putin Jadi Daya Tarik Pameran Lukisan Bush
Kapal Cina Tangkap Sinyal Diduga MH370
23 Orang Tewas Dalam Bentrokan di Mesir
Pemilu di Afganistan Dihujani Roket dan Tembakan