TEMPO.CO, San Fransisco - Alasan utama mengapa orang Amerika tidak akan memakai Google Glass bukan karena harga yang tinggi atau reputasi dari beberapa penggunanya, tapi karena masalah privasi.
Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar, Toluna, menemukan 72 persen orang Amerika mengungkapkan kekhawatiran soal privasi sebagai alasan terbesar untuk tidak ingin memakai Google Glass.
Menurut laporan Adweek, mereka yang disurvei mengatakan sangat khawatir tentang kemungkinan peretas mengakses data dan informasi pribadi, termasuk informasi lokasi.
Keamanan juga menjadi perhatian utama di antara seribu orang yang berpartisipasi dalam jajak pendapat itu. Pengalihan perhatian (distractibility) menjadi alasan terbesar kedua untuk tidak menginginkan Google Glass. Lebih dari sepertiga responden juga menyatakan kekhawatiran menjadi sasaran perampokan.
"Google Glass belum tersedia di pasar terbuka, meskipun jelas bahwa proporsi yang tinggi dari individu memiliki kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap privasi mereka," ujar Mark Simon, Managing Director Toluna Amerika Utara, kepada Adweek, sebagaimana dikutip Mashable, Selasa, 8 April 2014. "Ini adalah sesuatu yang Google dan perusahaan teknologi lainnya harus atasi sebelum produk dapat menjadi mainstream."
Temuan itu menyoroti perdebatan tentang implikasi privasi Google Glass. Mei lalu, delapan anggota Kongres AS mengirim surat kepada CEO Google Larry Page dan memintanya untuk menjelaskan bagaimana Google akan berurusan dengan masalah privasi pribadi, termasuk pengumpulan dan penyimpanan data pada Google Glass.
Google menanggapinya dengan jaminan bahwa fitur seperti pengenalan wajah tidak akan ditambahkan ke Glass tanpa jaminan privasi dan keamanan individu, meskipun setidaknya satu anggota Kongres AS mengatakan respons Google tidak cukup meyakinkan. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | MASHABLE
Berita lain
Teknologi Nirkabel Jadi Strategi Branding Rapoo
Orang Indonesia Mulai Selektif terhadap Teknologi
Aksesori Multitasking Bakal Jadi Tren 2014
HP Slate Pro 8, Sabak Digital untuk Pebisnis
Galaxy Ace Style, Ponsel Pintar Kelas Menengah