TEMPO.CO, Banyuwangi -Pemungutan suara Pemilu Legislatif di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diwarnai politik uang. Selain berbentuk uang tunai, Panitia Pengawas menemukan 4,5 ton beras siap edar. “Beras 4,5 ton itu dibeli oleh salah satu calon legislatif DPRD Kabupaten Banyuwangi dari Partai Nasional Demokrat,” kata Anggota Panitia Pengawas Banyuwangi, Totok Hariyanto, kepada Tempo, Rabu, 9 April 2014.
Beras itu diangkut menggunakan sebuah truk bernomor polisi DK 9046 HQ yang dikemas dalam seribu kantung plastik yang berisi masing-masing 4,5 kilogram. Bahan pangan itu rencananya akan dibagi-bagikan kepada warga Kecamatan Purwoharjo pada pukul 03.00 dini hari. "Sebelum beredar, ketahuan Panwas," kata Totok.
Menurut Totok, informasi pembeliaan beras tersebut diperoleh Panwas dua hari sebelum Pemilu atau Senin 7 April, harganya Rp 34 juta di salah satu toko di Kecamatan Siliragung. Panwas sedang mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk meneruskan temuan itu menjadi pelanggaran pidana.
Di Kecamatan Srono, Panwascam setempat menemukan politik uang senilai Rp 20 ribu. Ketua Panwascam Srono Rizalihadi mengatakan uang itu berada di dalam amplop beserta dua kartu nama milik caleg DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Golkar.
Amplop itu, kata Rizal, diselipkan di bawah pintu rumah warga Desa Sumbersari. Dia menduga amplop itu diselipkan pada dini hari saat warga sudah tertidur. Sebab warga baru mengetahui adanya amplop itu pada Rabu subuh. "Ada ratusan warga yang menerima amplop itu." Panwascam masih menelusuri bukti-bukti lain untuk menindaklanjuti temuan itu.
IKA NINGTYAS