TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memacu konten digital, Telkomsel memilih menggandeng pengembang aplikasi dan game lokal. Strategi ini diyakini mampu mendorong peningkatkan trafik data karena pertumbuhan aplikasi dan game buatan pengembang lokal cukup baik.
Game dan aplikasi ditawarkan lewat layanan Digital Lifestyle Telkomsel dan U-Store milik Telkom, yang merupakan induk usaha Telkomsel. Khusus untuk U-Store, toko online tersebut masih terbatas bagi pengguna perangkat berbasis Android.
"Ini juga menjadi sarana bagi pengembang lokal untuk memperkenalkan karyanya ke masyarakat luas," ujar Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Marina Kacaribu di Jakarta, Kamis, 10 April 2014.
Marina menyebutkan sebanyak 75 pengembang lokal telah bermitra dengan Telkomsel. Tahun ini mereka berharap jumlah pengembang yang bermitra mencapai dua kali lipat. Adapun karya mereka yang ditawarkan berjumlah 90, terdiri dari aplikasi dan game.
Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibandingkan dengan aplikasi global yang disediakan Telkomsel. Namun Marina tidak dapat memastikan berapa jumlah aplikasi global yang tersedia pada layanan Telkomsel.
Model bisnis yang diterapkan Telkomsel dengan pengembang adalah sistem bagi hasil. Menurut Marina, perjanjian bagi hasil dengan tiap pengembang berbeda-beda, bergantung pada persetujuan. "Yang pasti, persentase bagi pengembang jumlahnya lebih banyak," katanya.
Marina optimistis dengan strategi menggandeng developer lokal. Meski demikian, dia mengakui tidak mudah meyakinkan masyarakat atas aplikasi yang ditawarkan. Sebabnya, pikiran masyarakat telanjur berfokus pada aplikasi buatan pengembang yang sudah dikenal.
Program yang dibuat Telkomsel untuk menggandeng pengembang lokal yaitu Telkomsel Mobile Application Developer, yang disingkat TemanDev. Melalui TemanDev, pengembang dapat menggunakan application protocol interface (API) Telkomsel, antara lain untuk pemotongan pulsa dan iklan mobile.
Telkomsel tengah giat menggarap konten digital lewat layanan Digital Lifestyle. Layanan tersebut terdiri dari portal berita, musik, video, dan media sosial. Konten digital diyakini memiliki potensi yang baik karena sejalan dengan kebutuhan data yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler:
Prabowo Optimistis Gerindra Raih Lebih 20 Persen
Pemilu, Gerai-gerai Ini Gelar Promo
Di TPS 27, Try Sutrisno Sebut Jokowi Pak Lurah