TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap penyelundupan hortikultura dari Indonesia ke Australia. "Pihak PPATK Australia juga sudah ke sini. Ini akan mengungkap jalur penyelundupan Indonesia-Australia," kata Wakil Ketua PPATK Agus Santoso di kantornya kepada Tempo, Jumat, 11 April 2014.
Agus mengatakan PPATK sudah melakukan pertukaran analisis dengan Australia. Agus mengklaim kerja sama pemberantasan pencucian uang dengan Australia berjalan baik meski hubungan diplomatiknya dengan Indonesia naik-turun.
Menurut dia, penyelundupan tersebut cukup besar dan sudah berjalan lama secara berkala. Praktek ini terungkap pada penyelundupan terakhir. Dia menyebut PPATK sudah menjalin kerja sama dengan 42 instansi serupa di luar negeri, termasuk untuk pertukaran informasi.
Bahkan, kata dia, kerja sama juga dilakukan dengan Singapura, yang selama ini dinilai sulit untuk menjalankan pertukaran informasi. Agus mengataan kerja sama dengan Singapura ini pun efektif. Instansi serupa PPATK di Singapura bulan ini melaporkan adanya dugaan uang ilegal dari Indonesia.
PPATK sedang mengajukan mutual legal assistance (MLA) untuk menarik uang puluhan miliar rupiah itu kembali ke Indonesia.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik
Undang Jokowi, Dirut Bursa Pakai Baju Merah
Tuntut Gas Kepodang, Karyawan PLN Ancam Mogok