TEMPO.CO, Berlin: Cangkir keramik produksi Cina itu membuat gempar warga Jerman pekan lalu. Tidak ada yang menyadari apa yang salah dari cangkir klasik yang sudah sempat terjual hampir dua ratus buah dan dipajang di rak perabot rumah penduduk.
Perempuan berinisial Agnes T. yang menyadari keanehan cangkir itu dan membawanya ke surat kabar lokal, Neue Westfälische, di Kota Herford, Jerman. "Saya kira pengeihatan saya tidak baik," kata perempuan ini ke pihak surat kabar. (Baca: Hillary Clinton Samakan Putin dengan Hitler)
Sejak itu merebaklah perhatian publik setelah menyadari di cangkir itu terdapat prangko berwajah pemimpin Nazi, Hilter, lengkap dengan stempel, swastika, dan harga prangko. Foto itu dibuat samar-samar dengan ukiran bunga mawar besar warna merah muda bertuliskan "Rose" dengan huruf besar serta tulisan tangan memenuhi tubuh cangkir.
Menyadari itu, aparat penegak hukum Dortmund pada Jumat, 11 April 2014, memutuskan untuk melakukan investigasi atas munculnya simbol Nazi yang dilarang keras di Jerman. (Baca: Nazi Persiapkan Nyamuk sebagai Senjata Biologi)
Direktur Perusahaan penjual cangkir klasik itu, Christian Zurbrüggen, mengaku tidak mengetahui tentang wajah Hitler muncul di cangkir. "Tidak pernah terjadi seperti ini dalam 75 tahun keluarga kami menjalankan bisnis," kata Zurbrüggen yang berkantor di Unna.
Cangkir klasik itu, ia menjelaskan, diproduksi di Cina dan tidak ada yang memperhatikan prangko dengan wajah Hitler di cangkir. Toko Zurbrüggen menjual cangkir klasik itu baru tiga hari lamanya hingga masyarakat menyadari foto Hitler.
"Karyawan kami merasa malu, produser telah meminta maaf atas kekeliruan ini dan kami telah meminta maaf kepada pelanggan kami atas kesalahan yang terjadi," ujarnya dalam wawancara seperti dilansir The New York Times, 11 April 2014.
Setelah kejadian ini, pelanggan yang telah membeli cangkir diminta mengembalikannya, yang dibayar seharga 20 euro untuk cangkir yang dikembalikan. Sebelumnya cangkir itu dijual seharga 1,99 euro. Hingga Sabtu, 12 April 2014, baru 16 cangkir yang dikembalikan dari 175 cangkir yang terjual.
Keberadaan cangkir Hitler telah menarik perhatian media dan masyarakat Jerman. Bahkan Museum Sejarah Kontemporer Jerman tertarik dengan cangkir itu. "Cerita dibalik cangkir itu menarik," kata Peter Hoffmann, juru bicara museum yang berlokasi di Bonn.
Sedangkan Zurbrüggen memastikan akan bekerja sama dengan penegak hukum untuk mendapatkan jawaban dari produser cangkir itu di Cina. Ia pun sudah menghancurkan stok cangkir yang tersisa.
Jerman merupakan negara yang secara tegas melarang mempublikasikan atau mereproduksi semua simbol Nazi. Negara ini memberlakukan sanksi yang tegas terhadap siapa pun yang melanggar aturan ini.
NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Amerika Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia
Pelempar Sepatu ke Hillary Clinton Dibebaskan
13 Aktivis Kamboja Dihukum karena Dugaan Makar