TEMPO.CO, Makassar - Perusahaan jamu nasional PT Sidomuncul memperluas bisnis di Sulawesi Selatan. Rencananya tahun ini Sidomuncul membangun pabrik baru untuk memperluas pemasaran dan memperkecil biaya distribusi. Investasi yang disiapkan sekitar Rp 28 miliar.
"Kami belum menentukan tempatnya tapi rencananya tahun ini sudah mulai dibangun," kata Presiden Direktur PT Sidomuncul Irwan Hidayat saat bertemu dengan distributor Sidomuncul di Makassar akhir pekan lalu.
Soal target di tahun 2014 ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan dari pencapaian tahun 2013 lalu sebesar Rp 2,4 triliun. Sidomuncul telah menganggarkan dana belanja modal sepanjang 2014 sebesar Rp 870 miliar. Jumlah tersebut termasuk untuk tahap awal ekspansi pembangunan pabrik perseroan di Sulawesi Selatan.
Menurut Irwan, Sidomuncul mengalami peningkatan penjualan selama musim penghujan. Karena banyak warga yang menggunakan produk pencegah masuk angin dari Sidomuncul. "Selama tiga bulan terakhir meningkat sampai 10 persen khusus untuk produk anti-masuk angin. Tapi produk minuman agak sedikit menurun," katanya. (Baca: Cerita Martha Tilaar Tentang 'The Power of Jamu')
Perusahaan juga menambah produksi produk tersebut sekitar 30 persen selama musim penghujan. Tahun lalu produksinya sekitar 400 ton per bulan. Selain dikonsumsi dalam negeri, produk itu juga diekspor ke luar negeri. "Seperti Malaysia, Australia, Eropa, dan Amerika," katanya.
Regional Operation Manager Sido Muncul Wilayah Makassar, Parepare, dan Wonomulyo, Muhridwan Kusuma, mengatakan total omzet untuk wilayah Makassar paling sedikit 16 persen dari omzet nasional. Setiap bulannya berhasil diperoleh penjualan Rp 1,5 miliar. Produk Sidomuncul didistribusikan di wilayah Sulawesi, kecuali Manado. "Pendapatan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 300 miliar," kata Muhridwan.
MUHAMMAD YUNUS
Berita Terpopuler Lain
Kata Amerika Soal Isu MH370 Raib di Diego Garcia
KPAI Kecam Dhani Libatkan Anaknya di Reality Show
Tim Pencari MH370 Mulai Menyerah