TEMPO.CO, Simferopol – Tidak hanya warga Ukraina dan Rusia yang menjadi korban dari konflik Crimea yang melibatkan kedua negara ini. Lima puluh singa Afrika dan hewan-hewan lainnya yang berada di sebuah taman safari Crimea juga jadi korbannya.
Sebanyak 50 singa Afrika, termasuk singa putih yang sangat langka, di Taigan Park yang berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota Crimea, Simferopol, berisiko menderita kelaparan.
“(Situasi) ini sangat serius karena seperti halnya perusahaan lain, uang kami disimpan di bank Ukraina,” kata direktur taman, Oleg Zubkov, dalam wawancara dengan Reuters, Jumat, 11 April 2014. “Daging hanya cukup untuk beberapa hari.”
Seekor singa membutuhkan sekitar 7-10 kilogram daging per hari. Jadi sekitar 500 kilogram daging dibutuhkan taman safari ini setiap hari.
Zubkov sangat menyayangkan ambisi politik harus mengorbankan hewan-hewan ini. “Tidak mungkin menjelaskan kepada singa bahwa mereka telah menjadi korban ambisi politik seseorang,” canda Zubkov.
Tidak hanya 50 singa, hewan lain, termasuk harimau, jerapah, zebra, burung beo, burung unta, elang, beruang, monyet, dan kanguru, di taman yang dibuka pada tahun 2012 ini juga terancam kelaparan.
Setelah berhasil "mengambil" Crimea dari tangan Ukraina, Rusia terus memberikan tekanan kepada negara pecahannya ini. Bahkan, pada Rabu pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bahwa perusahaan gas Rusia, Gazproom, akan meminta uang muka gas dan mencabut diskon yang diberikan kepada Ukraina.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Penjualan Tank Jerman ke Arab Saudi Mungkin Batal
Iran Batalkan Hukuman Mati 'Mata-mata' CIA
Survei: Malaysia Sembunyikan Informasi MH370