TEMPO.CO, Perth - Bluefin-21 kembali menyelam ke Samudra Hindia dalam misi kedunya, Selasa lalu, untuk mencari jejak pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Namun, menurut laporan dari Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC), robot autonomous underwater vehicle (AUV) gagal lagi dalam menjelajah area pencarian seluas 90 kilometer persegi karena masalah teknis, Rabu, 16 April 2014.
Pencarian berlangsung di area Zenith Plateau di Samudra Hindia yang belum pernah dipetakan sebelumnya. Bluefin mengambang 150 meter di atas dasar laut dan menggunakan pemindai sonar untuk menampilkan peta dengan resolusi 3 dimensi.
Batas maksimal Bluefin adalah 4.5000 meter di dasar laut. Kegagalan ini, menurut ahli geologi laut, Robin Beaman, dari James Cook University, karena dasar laut tertutup oleh lumpur yang terbuat dari organisme mikroskopis. Organisme itulah yang diduga menyebabkan Bluefin mengalami gangguan teknis.
"Bluefin membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyisir seluruh area pencarian seluas 600 kilometer persegi," kata Jim Gibson, juru bicara jasa solusi kelautan terpercaya, Phoenix International, sepeti diberitakan CNN.
Sementara Bluefin mengalami kegagalan, tim pencari yang terdiri atas 14 pesawat udara dan 11 kapal terus mencari dan melacak keberadaan sinyal dari MH370 yang sempat tertangkap kapal Cina dan Amerika beberapa waktu lalu. Namun, menurut para pejabat, pencarian sinyal ini akan diberhentikan mengingat kotak hitam hanya aktif selama 30 hari, sedangkan pencarian sudah berjalan 40 hari.
RINDU P. HESTYA | CNN | SALON
Berita Lain:
Pangeran William dan Kate Tiba di Sydney
Berlusconi Dihukum Urus Jompo Setahun
Feri Tenggelam di Korsel, 107 Penumpang Hilang