TEMPO.CO, Kupang - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus, mengatakan perahu yang ditumpangi para peziarah prosesi laut Samana Santa diduga kelebihan muatan. "Ada belasan penumpang yang masih dicari tim SAR," kata dia, Jumat, 18 April 2014. (Baca: 7 Tewas dalam Prosesi Samana Santa di Larantuka)
Menurut dia, perahu nelayan itu mengangkut sedikitnya 60 penumpang yang berasal dari Kelurahan Lewolere, Kabupaten Flores Timur. Saat prosesi baru dimulai, sekitar pukul 11.30 waktu setempat, perahu tenggelam.
Sebanyak 44 orang berhasil diselamatkan dan 27 diantaranya diperbolehkan pulang ke rumah. Sedangkan 17 penumpang lainnya masih dirawat di rumah sakit Larantuka.
Sementara 7 penumpang tewas, terdiri dari tiga anak-anak dan empat orang dewasa. "Jenazahnya sudah dikirim ke rumah sakit," kata Tini.
Tim pencari kesulitan mencari korban yang hilang karena suasana di Larantuka masih khusyuk dengan prosesi Jumat Agung. Mereka akhirnya mencari personel tim SAR, TNI-Polri, dan BPBD yang beragama non-Kristiani.
Sampai malam ini tim SAR masih melakukan pencarian korban yang hilang. Tini menjelaskan besok baru diketahui pasti korban tewas.
YOHANES SEO