TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras disertai angin kencang di Jakarta sore tadi memakan korban. Sebanyak tiga orang harus mendapatkan perawatan medis karena terluka akibat tertimpa baliho yang bertumbangan di Jalan S. Parman, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
"Ketiganya merupakan pengendara sepeda motor," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo, Selasa, 22 April 2014.
Ipung mengatakan tiga orang yang tertimpa baliho itu mengalami luka-luka di bagian kepala dan punggung. Bahkan, dua korban di antaranya harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Pelni, Petamburan. "Karena lukanya cukup parah, sedangkan seorang lagi hanya luka ringan," ujar dia.
Selain tiga orang menjadi korban, enam unit mobil juga mengalami kerusakan akibat tertimpa baliho jumbo tersebut. Tiga kendaraan itu adalah dua truk bernomor polisi B-9556-UCK dan B-9010-IJ serta satu unit mobil Nissan Grand Livina B-1202-BZW.
Adapun baliho raksasa yang roboh itu berada tepat di depan Wisma BCA dan menutup sebagian ruas Jalan S. Parman. Kemacetan tak terhindarkan karena peristiwa itu terjadi pada saat puncak jam pulang kantor yang padat kendaraan. Kemacetan diperparah oleh pengendara yang berteduh dan memarkir motornya di bawah flyover Kemanggisan.
Ditambah dengan tumbangnya baliho di depan RS Harapan Kita yang tak jauh dari baliho di Wisma BCA, yang membuat lalu lintas semakin macet. Beruntung baliho di depan rumah sakit jantung itu tidak memakan korban jiwa. Namun besarnya baliho membuat proses evakuasi menjadi sulit.
Hingga pukul 18.30 WIB, baliho raksasa di depan Wisma BCA masih belum berhasil dipindahkan. Akibatnya cuma jalur paling kanan dan jalur Transjakarta saja yang bisa dilalui. Kemacetan pun tampak mengular hingga kawasan Tomang.
Ipung mengatakan, kemacetan terjadi hingga kawasan Grogol, Roxy, Harmoni, dan Jembatan Dua. Kemacetan pun diperkirakan terjadi di sepanjang sepuluh kilometer sebelum lokasi baliho tumbang. "Kami sudah berupaya memindahkan baliho, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan," ujar dia.
DIMAS SIREGAR