TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah baliho yang ambruk akibat hujan yang disertai angin pada Selasa, 22 April 2014, masih dalam proses pemindahan. Baliho berukuran 4 x 8 meter yang roboh ini berada di depan gedung Bank Bukopin, Jalan Letjend S. Parman, Slipi, Jakarta Barat. (Baca: Ahok: Pemasangan Baliho di DKI Bermasalah)
Berdasarkan pantauan Tempo, pemindahan baliho ini tak sampai membuat kemacetan lantaran posisinya yang berada di dalam pagar gedung, tepat di samping pos petugas keamanan. Ada lima pekerja yang sedang mengubah lempengan baliho menjadi lempengan dengan ukuran yang lebih kecil dengan peralatan las. Pekerja yang lain merapikan pohon di trotoar yang roboh tertimpa baliho. Baliho bergambar produk kartu kredit bank tersebut tumbang ke arah trotoar. Akibatnya, pedestrian di depan gedung ini tak dapat digunakan.
Petugas keamanan gedung menuturkan baliho roboh sekitar pukul 16.00 WIB. Kemacetan panjang yang terjadi sore kemarin, kata dia, justru berasal dari baliho di dekat perempatan lalu lintas Slipi Jaya yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari gedung Bank Bukopin. "Lalu lintas semalam itu benar-benar kacau, berhenti total. Pilihan lain, jalur memutar," katanya kepada Tempo, Rabu, 23 April 2014. (Baca juga: Mesin Crane Jatuh di D.I. Panjaitan, Macet 2 Km)
Baliho lain yang terletak di depan Wisma Asia di ruas jalan yang sama telah selesai dipindahkan. Tak ada lagi tanda-tanda baliho roboh di tempat ini. Tiang penyangga baliho pun kini sudah berdiri lagi. Edi Rusnadi, 33 tahun, petugas keamanan di Wisma Asia, mengatakan proses pemindahan rampung pukul 23.30 WIB kemarin.
Edi berujar, baliho raksasa berukuran 5 x 5 meter itu tumbang beberapa detik setelah baliho di depan gedung Bank Bukopin ambruk. Papan reklame itu menampilkan promo sebuah acara musik yang bermitra dengan produk Bank BCA. "Cepat sekali kejadiannya. Tiba-tiba saja keduanya ambruk," katanya.
Akibat kejadian itu, tiga orang terluka. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Pelni Petamburan, serta enam unit mobil mengalami kerusakan. Arus lalu lintas, kata Edi, tersendat lantaran baliho itu menutup semua ruas jalan, kecuali jalur Transjakarta. "Dari Tomang ke Slipi butuh waktu tiga jam," ujar Edi. (Baca: Ahok: Pemilik Baliho Roboh Bisa Dipidana)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Korban Pelecehan: Mami, Ada Bapak Jahat di Sekolah
Gara-gara Pedofil, Eks Guru JIS Pernah Dipenjara
Korban Pelecehan Seks Curhat ke Capten America