Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Rayuan Jokowi Vs Prabowo Rebutan Koalisi  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Prabowo bersama Jokowi. facebook.com
Prabowo bersama Jokowi. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pemilu legislatif pada 9 April 2014, terjadi pergerakan agresif antara kubu Jokowi dan Prabowo dalam mencari mitra koalisi. Keduanya menurut exit poll yang dilansir Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) belum aman mencalonkan pasangannya sendiri. (Baca: Prabowo Lempar Ponsel, Lalu Terdengar Bunyi: Dor!

Jokowi dengan tingkat elektabilitas dan popularitasnya terlihat langsung berlari cepat. Hasilnya, PDIP mendapat kepastian koalisi dari Partai NasDem. Sedangkan kubu Prabowo cenderung bersifat senyap, tidak terliput media. (Baca: Prabowo-Aburizal Makan Siang Bareng, Bahas Apa?)

Berikut ini beberapa aksi adu balap di antara kedua tokoh dalam upaya merayu mitra koalisi.



1. Lobi ke PKB

Jokowi sepertinya lebih dulu mendekati PKB. Pada 12 April lalu, Jokowi mendatangi markas PKB. Bersama Ketua Dewan Tahfidz PKB Muhaimin Iskandar, Jokowi melakukan salat bareng dan makan nasi kebuli. Soal hasil, belum begitu terlihat. Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan partainya belum memutuskan sikap atas tawaran Joko Widodo untuk berkoalisi. "Kami belum sampai ke koalisi. Masih dipertimbangkan," kata Marwan kepada Tempo dua hari kemudian. (Baca: Jokowi Temui Wiranto, Hanura: Sesama Wong Solo)

Adapun kubu Prabowo tiga hari kemudian mendekati PKB melalui pertemuan dengan Ketua PBNU Said Aqil Siradj. Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam sejak pukul 20.15 itu, menurut Prabowo, belum membicarakan capres. "Enggak, kunjungi sahabat saja," kata Prabowo. Sedangkan Jokowi sudah lebih dahulu menemui jajaran pengurus PB NU sehari sebelum kedatangan Prabowo. Bedanya, Prabowo setelah bertemu PBNU langsung mengunjungi sejumlah kiai di Jawa Tengah.



2. Lobi ke PPP

Suara PPP--meskipun pada hitung cepat versi SMRC pemilu legislatif tidak terlalu besar dibanding PKB, hanya 6,3 persen--tetap diminati sebagai mitra koalisi. Dukungan PPP terhadap Jokowi sudah sejak sebelum pemilu. Keputusan Musyawarah Kerja Nasional PPP di Bandung pada Februari 2014 lalu memutuskan, bila berkoalisi dengan calon di luar PPP, akan dipilih Jokowi. Bahkan, menurut Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dukungan juga disampaikan langsung dua hari menjelang pemilihan legislatif oleh Sekretaris Jenderal PPP Rohamurmuziy. "Kalau soal dukung-mendukung, kami sebenarnya lebih dulu menyampaikan dukungan dibanding Nasional Demokrat," ujar Emron. (Baca: PPP Tarik Dukungan, Prabowo Lempar Ponsel

Dukungan PPP terpecah ketika Ketua Umum Suryadharma justru mendukung Partai Gerindra dan Prabowo Subianto dalam kampanye akbar Gerindra pada 23 Maret. Hasilnya, pada 18 April 2014, PPP resmi mendukung pencalonan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden. Keputusan ini diambil setelah Suryadharma Ali bersama sejumlah petinggi partainya bertemu Prabowo dan sejumlah petinggi Gerindra di kantor DPP PPP. Namun deklarasi itu belum bulat setelah Musyawarah Kerja Nasional III di Bogor, 23 April lalu, membatalkan dukungan PPP terhadap Gerindra. PPP sepertinya akan lepas dari genggaman Gerindra setelah lima hari kemudian mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz bertemu Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Waktu itu Hamzah didampingi Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. (Baca: Kisah Sakit Hati Prabowo ke PPP



3. Lobi ke PAN

Jokowi seusai pemilu legislatif belum terang-terangan bertemu petinggi Partai Amanat Nasional (PAN). Namun Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengakui sering bertemu dengan Jokowi. "Pertemuan itu, ya, cukup sering. Saya tidak menutupi itu," katanya di Djakarta Theater, Senin, 21 April 2014. Mengenai kepastian Hatta menjadi wapres Jokowi, ditampik Hatta. "Saya katakan semua itu cair dan berkembang. Makanya diperlukan suatu kebersamaan di parlemen dan pemerintahan," katanya. Terakhir Hatta mendatangi Megawati untuk menjajaki pasangan Jokowi-Hatta pada 21 April. Pertemuan itu diaku hanya ngobrol-ngobrol. (Simak: PAN Abaikan Kasus Prabowo)   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lain halnya dengan Gerindra. Kubu Amien Rais mendukung koalisi dengan Gerindra. Menurut Amien, peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan tipis karena Hatta tidak masuk daftar calon wapres Jokowi. Pada 25 April 2014, Hatta mengundang sekitar 60 alumni ITB di kompleks menteri, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan. Pada pertemuan itu Hatta menyatakan rela menjadi wapres Prabowo. ”Pilihan ini sudah didiskusikan dengan semua pengurus PAN,” kata Hatta sembari meminta tetamu mendukung langkah politiknya. (Baca: PPP: Rugi Jika Tidak Dekati Ical)  



4. Lobi ke Wiranto

Prabowo Subianto diam-diam juga mendekati Wiranto. Pertemuan ini diakui Fadli Zon. "Ngobrol lama, tentang bagaimana ke depan," ujar Fadli di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, seusai acara Peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Mount Everest 26 April. Pertemuan itu, menurut Fadli, terjadi beberapa hari lalu dan berlangsung lama. (Baca: SBY Ingin Bertemu Mega, PDIP: Datang Saja Lebaran)  

Wiranto pun ikut didekati oleh Jokowi. Pertemuan tersebut diakui setelah wartawan pada 28 April 2014 menanyakan langsung kepada Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo tentang kebenaran pertemuan Jokowi dengan Wiranto. Menurut dia, pertemuan terjadi pada 26 April lalu. Jokowi menemui Wiranto di rumahnya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur. Namun Tjahjo berkilah pertemuan itu bersifat kekeluargaan sesama warga Solo, bukan pembicaraan koalisi. "Hanya komunikasi biasa." (Baca: Hanura Jeblok Gara-gara Duit Saksi Tak Cair



5. Lobi ke Golkar

Seusai pemilu legislatif, Jokowi dipertemukan media dengan Aburizal Bakrie. Namun pertemuan resmi baru berlangsung pada 12 April. Ketika itu Jokowi mendatangi kediaman Aburizal. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo kepada wartawan mengaku ada pembicaraan mengenai koalisi. "Memang ada pembicaraan, 'sudah ketemu siapa saja'," kata Cicip menirukan pembicaraan kedua calon presiden itu. Jokowi, kata Cicip, kemudian menceritakan pertemuannya dengan Hatta Rajasa, Surya Paloh, dan Muhaimin Iskandar. Saat Jokowi mengatakan PDIP sudah memiliki calon presiden, Aburizal langsung memotong perkataannya. "Kami siap berkoalisi di parlemen," kata Cicip menirukan ucapan Aburizal. (Baca: Ical Kumpulkan Pimpinan Daerah Golkar di Rumahnya)  

Adapun kubu Prabowo mengakui juga sudah bertemu dengan Aburizal Bakrie. Pertemuan berlangsung seusai pemilu. Jokowi melakukan akrobat lain mendekati faksi Golkar melalui Akbar Tandjung pada 13 Maret 2014. Prabowo langsung membalas melalui pertemuan dengan Aburizal yang rencananya berlangsung Selasa siang, 29 April 2014. (Baca pula: Usung Mahfud, Golkar Terkendala Partai Pengusung)  

EVAN KOESOEMAH | BOBBY CHANDRA| PDAT DIOLAH


Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler lainnya:
Cawapres Jokowi Muncul di Twitter

Dituduh Teroris, Diplomat RI Diciduk Polisi Ceko

Indonesia Protes Pemerintah Republik Cek

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

1 jam lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyampaikan perkembangan kasus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 24 April 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.


Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

3 jam lalu

Peserta BPJS Kesehatan tengah mengurus kelengkapan administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasar Minggu, Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020.  Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali mengumumkan Perpres kenaikan tarif BPJS Kesehatan. Tempo/Tony Hartawan
Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu


Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.


Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

4 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.


Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

4 jam lalu

Aktivis Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), menunjukkan bukti surat terima laporan ke Direktorat Pelayanan laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. JATAM melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia terkait dugaan tindak pidana korupsi keputusan pencabutan ribuan Ijin Usaha Pertambangan dan menerbitkan kembali IUP dan Hak Usaha Guna perkebunan kelapa sawit dari 2021 - 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024


Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

5 jam lalu

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengumumkan 10 nama kandidat pimpinan KPK yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, 2 September 2019. TEMPO/Friski Riana
Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?


Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

5 jam lalu

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Ketum Solmet) Silfester Matutina (kiri) dengan Presiden Jokowi. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?


Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

6 jam lalu

Suasana pertemuan saat Pansel Capim KPK menyerahkan 10 nama kandidat pimpinan KPK kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 September 2019. TEMPO/Subekti
Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?


Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya


Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.