Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persaingan Ketat Aplikasi Berbasis Cloud

image-gnews
Komputasi Awan.
Komputasi Awan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis berbasis komputasi awan (cloud) dinilai menjanjikan bagi perusahaan teknologi. Ini sejalan dengan kebutuhan penyimpanan data yang semakin meningkat. Riset penyedia jaringan Nokia Solutions and Services (NSN) melaporkan, lalu lintas data Internet di seluruh dunia akan melonjak seribu kali lipat pada 2020.

Seiring dengan itu, perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google pun menawarkan aplikasi berbasis cloud bagi perorangan dan perusahaan. iTempo edisi kali ini menghadirkan ulasan singkat mengenai pilihan aplikasi berbasis cloud.

OFFICE 365

Office 365 hingga kini merupakan layanan berbasis cloud paling lengkap yang diciptakan Microsoft. Layanan ini terdiri atas empat produk, yaitu Office, Lync, Share Point, dan Exchange. Office 365 diciptakan untuk menunjang mobilitas, penekanan biaya, fleksibilitas, dan keamanan.

Dengan Office 365, pengguna dapat bekerja dari mana saja tanpa perlu hadir di kantor. Ada fasilitas chatting, surat elektronik, dan telepon, yang dapat terkoneksi dengan pekerjaan.

Biaya operasional juga bisa dipangkas karena sebuah perusahaan tidak perlu menyewa administrator teknologi informasi dalam jumlah banyak. Semua data disimpan di sistem komputasi awan yang tidak lagi mengandalkan server.

Office 365 juga fleksibel karena pengguna bebas mengatur layanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Office 365 ditawarkan untuk beragam kategori konsumen, dari pebisnis hingga perorangan.

Pebisnis pun terbagi dua, yakni bisnis skala kecil dan skala besar. Khusus bisnis skala kecil, terbagi lagi menjadi Small Business dan Small Business Premium. Small Business Premium memiliki fitur lebih lengkap, yaitu tampilannya seperti desktop jika digunakan di perangkat bergerak.

Dua layanan ini dilengkapi dengan penyimpanan melalui cloud dengan kapasitas 20 gigabita. Biaya langganan per tahun untuk Small Business adalah US$ 60 atau sekitar Rp 693 ribu dan Small Business Premium US$ 150 atau Rp 1,7 juta. Keduanya dapat diakses oleh 25 pengguna.

Layanan Office 365 Midsize Business disediakan bagi pebisnis skala lebih besar. Fiturnya dilengkapi dengan Active Directory Integration dan Self-Service Business Intelligence. Biaya langganan per tahun disesuaikan dengan kebutuhan setiap perusahaan. Office 365 Midsize Business dapat digunakan hingga 300 pengguna.

Microsoft juga menyediakan layanan Office 365 Home bagi konsumen perorangan. Office 365 Home terbagi menjadi dua jenis, yaitu untuk pengguna keluarga dan perorangan. Keduanya menyediakan penyimpanan berbasis cloud sebesar 20 gigabita.

Perbedaan dua layanan tersebut adalah jumlah perangkat yang dapat mengaksesnya. Satu akun Office 365 Home untuk keluarga dapat digunakan di lima perangkat berbeda. Sedangkan untuk pengguna perorangan, hanya dapat digunakan di dua perangkat.

Biaya langganan untuk pengguna keluarga per tahunnya adalah US$ 79,9 atau Rp 925 ribu. Adapun untuk pengguna perorangan per tahunnya bertarif US$ 59,9 atau Rp 694 ribu.

GOOGLE DOCS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski disebut sebagai layanan paling lengkap, Office 365 harus bersaing dengan Google Apps yang menawarkan layanan serupa. Berikut ini perbandingannya.

Jika Microsoft menjalankan sinkronisasi melalui Microsoft Azure, Google menjalankannya lewat Google Directory Syncs. Untuk membuat dokumen, pengguna dapat melakukannya lewat Google Docs. “Google Docs menjadi pesaing utama Word yang diciptakan Microsoft,” tulis Tech Republic.

Word memang dianggap lebih familiar ketimbang Google Docs. Namun, dari segi fasilitas elektronik, Google unggul lewat Gmail sebagai salah satu layanan paling populer.

Fitur lainnya yang juga sudah dikenal adalah Google Talk untuk chatting, Google+ untuk bersosialisasi, dan Hangouts yang dilengkapi dengan video call. Kapasitas penyimpanan berbasis cloud-nya pun lebih besar dibandingkan Office 365, yakni 30 gigabita. “Meski menawarkan beragam fitur, Google Apps sangat mudah digunakan,” ujar Tech Republic.

Kemudahan lain adalah biaya berlangganan yang lebih terjangkau. Tidak seperti Microsoft yang memberikan varian pilihan tarif, Google hanya membedakannya berdasarkan periode pemakaian. Biaya langganan per bulannya US$ 5 atau Rp 58 ribu, sedangkan per tahunnya US$ 50 atau Rp 577 ribu.

DROPBOX

Dropbox menjadi aplikasi cloud yang biasanya pertama kali dicoba oleh perorangan atau perusahaan karena aplikasi ini tergolong paling ramah. Aplikasi ini hadir bagi semua jenis platform, seperti Android, iOS, Windows, BlackBerry, Linux, dan Symbian.

Pencipta Dropbox, Drew Houston, berambisi untuk mengubah kebiasaan orang menyimpan data di USB flash disk. "Lupakan USB," kata dia. Houston mengklaim, aplikasi buatannya itu aman dari virus, bekerja cepat, dan dapat meminimalkan gangguan bug.

Layanan Dropbox dikenal dengan istilah freemium. Artinya, Anda dapat menikmatinya secara gratis hingga kapasitas tertentu. Namun untuk menambahkan kapasitas, akan dikenai tarif tambahan.

Sepak terjang aplikasi ini terbilang istimewa. Tidak seperti OneDrive dan Google Drive yang dibentuk oleh raksasa digital, Dropbox berawal dari sebuah aplikasi perintis yang dibentuk oleh sejumlah pemodal, yaitu Sequoia Capital, Accel Partners, dan Amidzad, pada 2009. Meski tidak berada di balik suatu nama besar, pencapaian Dropbox sangat baik.

Pada awal 2013, Dropbox dilaporkan berkontribusi sebesar 0,29 persen dari total trafik Internet global. Kini total pengguna Dropbox di seluruh dunia mencapai 294 juta.

ZDNET | TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI

Berita lain:
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri
Jokowi Nyapres, Ahok: Kacau-Balau Jakarta Ini
Anas Tuding SBY Paham Kasus Hambalang dan Century
35 Juta Pound, Diego Costa Resmi ke Chelsea

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin. Dok.Pribadi
Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.


Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Ilustrasi jaringan server komputer. whatismyipaddress.com
Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.


Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Antivirus. kenh14.vn
Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.


Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.


Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Pimpinan Eksekutif BlackBerry John Chen, memperkenalkan ponsel pintar baru Blackberry Passport saat peluncurannnya di Toronto, 25 September 2014. REUTERS/Aaron Harris
Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.


LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite. Kredit: LinkedIn
LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.


Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Logo user-interface MIUI 9. (Xiaomi)
Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.


Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Flash Player 10.1. Sumber: curtismorley.com
Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.


Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi MySleekr. Kredit: Sleekr
Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.


Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint dianggap usang setelah berjalan 32 tahun. Kredit: The Guardian
Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.