TEMPO.CO, Jakarta - Perampokan yang dilakukan oleh sopir pada pertengahan Maret lalu membuat beberapa pengguna taksi memutar otak untuk meningkatkan keamanannya. Ade Ariyanthi, 25 tahun, seorang pengguna taksi, memilih bersikap praktis saat berada di dalam taksi. Tujuannya, memberikan sedikit mungkin informasi kepada sopir taksi mengenai barang bawaannya.
"Saya tak mau mengeluarkan barang-barang eletronik saat berada di dalam taksi," kata Ariyanthi saat dihubungi, Ahad, 4 Mei 2014. (Baca: Waspada, Perampok Sembunyi di Bagasi Taksi)
Menurut dia, sikap tersebut bisa mencegah timbulnya niat buruk sopir taksi. Ia menyarankan alat komunikasi tersambung dengan alat handsfree agar penumpang tak perlu mengeluarkan telepon seluler saat hendak menelepon.
Mencatat identitas sopir dan nomor lambung taksi juga menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh penumpang. Ariyanthi mengatakan data tersebut juga sebaiknya langsung diberitahukan kepada orang terdekat. Tujuannya, agar ada orang lain yang tahu bahwa ia sedang menumpang sebuah taksi. "Harus ada orang lain yang mengetahui aktivitas terakhir kita saat di dalam taksi," ujarnya.
Sebelumnya, Ariana Henry, 29 tahun, dirampok dalam perjalanan pulang dari Mal Central Park menuju rumahnya menggunakan taksi Express. Korban dirampok oleh sopir taksi beserta komplotannya.
Pelaku bernama Sugeng Supriyanto merupakan sopir resmi dan sudah cukup lama menjadi sopir di perusahaan taksi tersebut. Bahkan, dia diketahui sudah berstatus residivis kasus serupa saat mulai bekerja. (Baca juga: Perusahaan Taksi Cek Armadanya Soal Perampokan)
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Ingin Ubah Persepsi, B-Channel Ganti Nama Jadi RTV