TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif dari melemahnya bursa saham regional tidak sampai ke bursa Jakarta. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama Rabu, 7 Mei 2014, menguat 11,75 poin (0,24 persen) ke level 4.846,21. Indeks bertahan di zona hijau meski bursa regional cenderung melemah.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan sentimen negatif dari regional dipicu oleh koreksi tajam bursa Dow Jones tadi malam. Namun, sentimen ini tidak sampai ke IHSG. "Aksi beli pelaku pasar menetralisasi sentimen negatif tersebut."
Hingga pukul 12.30 WIB, indeks Nikkei 225 terjun bebas 359 poin (2,49 persen) ke level 14.098, sementara indeks Hang Seng turun 227 poin ke level 21.748. Sedangkan bursa Strait Times Singapura jatuh 0,47 persen ke 3.230.
Meski data-data ekonomi dari dalam negeri kurang begitu bagus, namun aksi beli asing masih tinggi. Di sesi pertama, asing mencatat neto beli Rp 131 miliar dengan saham-saham yang diburu, antara lain saham Bank BRI (BBRI) dan Astra Internasional (ASII).
Menurut Satrio, masih adanya harapan dari sentimen pemilihan presiden berhasil menjaga IHSG di zona hijau. Pelaku pasar masih berharap calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo, mendapatkan calon wakil presiden yang tepat dan disukai pasar. "Suka tidak suka, memang arah pergerakan pasar bergantung pada sentimen pilpres," kata dia.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Komnas HAM Akan Sikapi Pengakuan Kivlan Zein
Omset Bakso Babi Sutiman Rp 30 Juta per Bulan
Soal Kisruh Hanura, Wiranto Selamatkan Hary Tanoe
