TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Maryono menegaskan akan tetap fokus sebagai bank yang melayani kredit perumahan. Meskipun begitu, perseroan akan menggeser pembiayaan dengan menggenjot porsi pembiayaan perumahan nonsubsidi. "Rumah nonsubsidi sekitar 55 persen dari total penyaluran, jadi kami tidak bergantung pada proyek pemerintah saja," kata dia dalam konferensi pers di acara Institutional Investor Day, Rabu, 7 Mei 2014.
Perubahan ini penting, kata dia, agar ketika subsidi perumahan menurun tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja perseroan. Menurut Maryono, Bank BTN akan tetap menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam bisnis rumah subsidi. Perseroan bakal terus memberikan kredit subsidi sesuai target pemerintah.
Sepanjang triwulan I 2014, BTN telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi sebanyak 15.480 unit, rumah nonsubsidi sebanyak 12.351 unit, dan apartemen 201 unit.
Seperti diketahui, Kementerian Perumahan Rakyat akan menghentikan penyaluran FLPP untuk KPR rumah tapak mulai Maret 2015. Kementerian tetap menyalurkan FLPP untuk rumah susun guna mendorong pembangunan hunian vertikal bagi masyarakat berpenghasilan rendah. "Saat ini KPR FLPP sedang dalam masa transisi," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo beberapa waktu lalu.
ANANDA PUTRI
Terpopuler
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Komnas HAM Akan Sikapi Pengakuan Kivlan Zein
Omset Bakso Babi Sutiman Rp 30 Juta per Bulan