TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, mengatakan, jika melihat animo pemudik terhadap kereta, seharusnya PT Kereta Api Indonesia bisa menambah rangkaian angkutan Lebaran lebih dari sekali.
Jika melihat minat pemudik untuk menggunakan kereta, KAI memang bisa saja melakukan penambahan rangkaian hingga dua tahap. "Namun hal tersebut sepenuhnya bergantung pada sarana, yaitu ketersediaan rangkaian," kata Ellen kepada Tempo, Sabtu, 10 Mei 2014.
Selain itu, penambahan rangkaian bisa mengurangi pemudik sepeda motor. Kalaupun rangkaian tak tersedia, KAI bisa menyiasatinya dengan menambah frekuensi. "Apalagi sebentar lagi jalur ganda Jakarta-Surabaya akan dibuka."
Tahun ini sebanyak 14 rangkaian kereta tambahan Lebaran disiapkan oleh PT KAI. Di antaranya Kutojaya Utara Lebaran, Kutojaya Selatan Lebaran, Kertajaya Lebaran, Mantab Lebaran, Joko Tingkir, Kutojaya Utara Pagi, Tawangjaya Lebaran, Pasundan Lebaran, Matarmaja Lebaran, Argo Lawu Lebaran, Gumarang Eksekutif, Gajayana Lebaran, Lodaya Lebaran Pagi, dan Sawunggalih Lebaran.
Jumlah itu lebih sedikit daripada Lebaran tahun lalu yang mencapai 19 rangkaian. Padahal Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan memprediksi bahwa penumpang mudik tahun ini meningkat lebih dari 10 persen. Walaupun ada rencana penambahan rangkaian, KAI belum mengumumkan jumlah kursi pastinya. Tiket yang rencananya mulai bisa dipesan 15 Mei 2014 mendatang itu baru akan dipublikasikan Senin pekan depan.
Ellen mengatakan sebenarnya jumlah pemudik memang bisa diprediksi berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. "Yang tak bisa diperkirakan adalah berapa jumlah yang ke kereta, pesawat, atau ke transportasi lain," kata Ellen.
Kondisi perekonomian yang sudah membaik diperkirakan akan membuat beberapa penumpang kereta beralih ke pesawat terbang. Apalagi saat ini selisih harga antara tiket kereta dan pesawat tak terlalu besar. (Baca: Kereta Lebaran Habis, Kemenhub: Jangan Khawatir)
FAIZ NASHRILLAH