TEMPO.CO, Bengkulu - Bulan puasa masih sebulan lagi, namun harga kebutuhan pokok, seperti daging dan sayuran telah mengalami kenaikan tajam di Kota Bengkulu. Kenaikan harga ini menimbulkan keresahan masyarakat menyambut bulan suci Ramadan
Berdasarkan pantauan Tempo di sejumlah pasar tradisional Kota Bengkulu, harga daging sapi saat ini Rp 110.000/kg, naik dari Rp 90.000/kg, sedangkan ayam potong naik menjadi Rp 35.000/kg dari harga semula Rp 28.000/kg.
Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada daging sapi dan ayam potong, melainkan juga sayuran. Harga bayam menjadi Rp 3.000/ikat dari Rp 2.000/ikat dan sawi Rp 2.500/ikat dari Rp 1.500/ikat. Harga jengkol bahkan melonjak drastis, Rp 60.000/kg dari harga semula Rp 25.000/kg.
Salah seorang ibu rumah tangga Emilia, 31 tahun, mengeluhkan kenaikan ini, karena dia berasumsi pada puasa nanti harga akan naik lagi. "Jika sekarang saja sudah naik, bagaimana puasa nanti. Harga pasti naik lagi," kata Emilia. (Baca: Jawa Timur Belum Mampu Kendalikan Harga Daging)
Emilia sangat khawatir karena bulan puasa kebutuhan sehari-hari semakin banyak, jika harga naik lagi, masyarakat pasti kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.
Farida, 45 tahun, pedagang ayam potong di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan kenaikan ini karena ketersediaan ayam berkurang. "Banyak pengusaha ayam yang bangkrut, imbasnya kita kekurangan pasokan ayam," kata Farida.
Meski harga daging dan beberapa komoditas sayuran mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, namun harga cabai di Kota Bengkulu mengalami penurunan yang sangat drastis. Tentu saja hal ini membuat para petani cabai mengalami kerugian.
Seorang petani cabai, Mahmud, 43 tahun, menyatakan turunnya harga cabai hingga Rp 8.000/kg ini membuat dia mengalami kerugian. Kebun cabai seperempat hektare saja, setidaknya butuh modal sebesar Rp 10 juta. Sementara dengan harga yang ada saat ini ia tidak mampu mengantongi uang lebih dari Rp 8 juta. (Baca: Banjir, Harga Sayur Mayur Naik 10-12 Persen)
"Saat ini memang musim panen raya cabai, bukan hanya dari Bengkulu. Banyak juga cabai dari luar daerah sehingga barang banjir di pasar," kata Mahmud. Padahal hasil panen kali ini diharapkan dapat menjadi tabungan untuk puasa dan Lebaran nanti.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ini Skuad Resmi Inggris
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM
Hari ini, SBY Bertemu Prabowo dan Jokowi di Istana