TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Indonesia akan mengusulkan 7 kawasan sebagai global geopark ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Ketujuh kawasan ini diharapkan dapat menjadi geopark internasional pada 2014 hingga 2017.
Ketujuh lokasi yang diajukan adalah kawasan Merangin, Kerinci, Sorolangun di Jambi, Pegunungan Sewu, Danau Toba, Rinjani, Raja Ampat, Parahyangan, Pangandaran dan Bandung Utara serta Maros, Sulawesi Selatan. "Ini era geopark harus masif. Seperti di Toba, hanya 5 persen pengunjung yang ahli geologi. 95 persen itu wisatawan yang mengagumi keindahan. Di situ ada uang, devisa yang banyak yang harus ditangkap untuk kesejahteraan rakyat," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik saat membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Geopark di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.
Jero mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi geopark namun hingga saat ini masih belum banyak yang dikembangkan. Hingga saat ini, Indonesia baru punya 1 kawasan geopark global yaitu Batur Global Geopark.
Jero mengatakan Indonesia masih kalah dari Tiongkok dalam pengembangan geopark global. "Waktu 2006 saya menemani Presiden ke Cina, mereka sudah punya 21 geopark internasional," kata Jero.
Pada 2012, Tiongkok memiliki sekitar 140 geopark nasional dan 28 di antaranya masuk jaringan geopark global UNESCO. Geopark adalah kawasan terpadu dengan warisan geologi yang digunakan untuk mempromosikan pembangunan masyarakat setempat secara berkelanjutan
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Disinggung Masalah HAM, Ini Reaksi Prabowo
Gus Ipul Anggap Wajar Sikap Rhoma Tolak Jokowi
Artis JR Terjerat Kasus Narkoba
Pristono: Jokowi Tahu Proses Transjakarta Berkarat