TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Idrus Marham menjamin rapat pimpinan nasional partainya yang digelar Ahad, 18, Mei 2014, tidak akan berjalan alot. "Karena rapimnas ini berhubungan dengan Rapimnas 2012," kata Idrus di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Menurut dia, dalam Rapimnas 2012, Golkar menyerahkan mandat penentuan keputusan ke tangan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Jadi, rapat kali ini hanya mendengarkan aspirasi beberapa Dewan Pimpinan Daerah Golkar. Adapun keputusannya, kata dia, tetap di tangan Ical--sapaan Aburizal.
Idrus mengatakan Rapimnas Golkar hari ini dimulai dengan penjelasan Ical tentang lobi politik yang dilakukannya selama ini. Penjelasan ini akan dilanjutkan dengan pembahasan bersama. Idrus membantah partainya terpecah menjadi tiga faksi. Tiga faksi yang dimaksud masing-masing menginginkan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Demokrat.
Idrus sendiri mengaku sudah mengetahui ke mana "kapal tanker" Golkar akan berlabuh. Meski demikian, dia menolak memberikan bocoran. "Tunggu hasil dari rapimnas ini."
Ical sendiri dalam sambutannya mengibaratkan Golkar sebagai kapal tanker yang berlayar di samudra politik. Menurut dia, jika kapal tanker Golkar sudah merapat, riaknya akan dirasakan partai lain. (Baca: Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi)
Golkar dan Demokrat menjadi dua partai tersisa yang belum menentukan arah koalisi. Partai Beringin pada pemilihan legislatif lalu meraup 14,75 persen suara atau 16,3 persen kursi parlemen. Adapun Demokrat mengumpulkan 10,19 persen suara atau 10,9 persen kursi parlemen. Kedua partai berencana berkoalisi untuk mengusung calon presiden. Jika digabung, kedua partai memiliki kekuatan 24,94 persen suara atau 27,2 persen kursi parlemen. (Baca: Sjarif: Golkar Ingin Pramono Edhie Dampingi Ical)
REZA ADITYA
Terpopuler
Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Gaya Komunikasi Wali Kota Surabaya Dikritik
Korban PHK Sampoerna Telanjur Kredit Sepeda Motor
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres