TEMPO.CO, Jakarta - Posisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 17 poin (0,3 persen) pada level 5.015 membuat pelaku pasar disarankan untuk bersikap hati-hati. Koreksi yang disebabkan oleh maraknya aksi jual tersebut diprediksi masih akan berlanjut.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan laju indeks memang akan cenderung tertekan, lantaran selama sepekan harga sebagian saham memang sudah menguat terlalu signifikan. Setelah sentimen positif pemilihan presiden berlalu, sebagian pelaku pasar akhirnya cenderung melakukan posisi ambil untung (profit taking). “Profit taking akan banyak terjadi di sektor industri dasar,” ujarnya. (Baca: Aksi Beli Bakal Dongkrak IHSG Hari Ini)
Jika pun pelaku pasar tetap ingin melakukan perdagangan (trading), Reza menyarankan untuk mengambil posisi membeli saham pada harga yang terendah (buy on weakness). Namun, bila harga saham belum menyentuh posisi terendah, pelaku pasar diminta untuk menahan diri terlebih dahulu (wait and see). “Saat indeks sedang dilanda jenuh beli, pelaku pasar memang sebaiknya berhati-hati melakukan trading,” ucap Reza.
IHSG dibuka pada zona negatif pagi hari ini. Pada pukul 09.15 WIB, indeks bahkan sudah terkoreksi 30 poin (0,6 persen) ke level 4.984,54. (Baca: JK Cawapres, Indeks Bertahan di 5.000-an)
MEGEL
Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat
Anak Buah Hilang, Ini Kata Tomy Winata