TEMPO.CO, Palangkaraya - Kalimantan Tengah menjadi provinsi kedua dengan angka ketidaklulusan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas tertinggi, yakni mencapai 2,06 persen. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Damber Liwan mengatakan penyumbang angka ketidaklulusan terbanyak berada di daerah pedalaman kabupaten di provinsinya.
"Mayoritas sekolah yang memiliki tingkat ketidaklulusan berada di pedalaman kabupaten," katanya, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca:10 Provinsi dengan Ketidaklulusan SMA Tertinggi)
Menurut dia, alasan ketidaklulusan itu adalah kurangnya guru dan sistem pendidikan yang tidak tepat. "Ini akan menjadi kajian para bupati," ujarnya.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penurunan angka kelulusan di Kalimantan Tengah sebesar 1,162 persen dibanding tahun lalu, yakni 99,088 persen. Pada tahun ajaran 2013/2014, angka kelulusan turun menjadi 97,926 persen.
Salah satu sekolah di pedalaman itu adalah SMAN 1 Tumbang Manjul yang berada di hulu pedalaman Kabupaten Seruyan. "Dari 27 siswa yang ikut UN, hanya 17 orang yang dinyatakan lulus," kata Damber.
Kemudian SMAN Mantangai di Kabupaten Kapuas. Di sekolah yang mayoritas siswanya anak transmigasi itu, dari 65 siswa yang ikut, terdapat 27 siswa yang dinyatakan gagal UN. Hal yang sama terjadi di SMA Tiung Gomba di pedalaman Kabupaten Barito Utara. Dari 34 peserta, terdapat 17 siswa yang tidak lulus.
Damber Liwan mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan di 14 kabupaten se-Kalimantan Tengah, seperti melakukan pemetaan terhadap guru-guru di kabupaten. Juga membuat program khusus untuk sekolah terkait dengan mata pelajaran yang kelak akan kembali diujikan dalam UN mendatang. (Baca juga: Rahasia Kelulusan UN 100 Persen di SMAN 3 Kupang)
KARANA WW
Berita Lain
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah