TEMPO.CO, Surabaya-Hingga saat ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku belum mendapat laporan adanya penutupan pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) di Jember dan Lumajang. Laporan yang diterima dari beberapa pabrik SKT sejak dua bulan lalu hanya tentang pengurangan tenaga kerja. "Saya sudah terima laporan dua bulan lalu, ada pengurangan tenaga kerja SKT," kata Soekarwo kepada wartawan di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa, 20 Mei 2014.
Para tenaga kerja itu dijanjikan akan diberikan pesangon. Mereka juga diberikan kesempatan mendaftar untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pekerjaan baru. "Mereka semua disalurkan, pokoknya ada kegiatan baru tapi tidak di linting rokok," kata Gubernur. Pengurangan tenaga kerja itu disebabkan adanya penurunan minat terhadap rokok linting. Meski demikian, Soekarwo sudah meminta agar pekerja rokok lintingan tidak serta-merta dialihkan ke industri mekanik.
Di Tuban dan Bojonegoro dan sejumlah daerah lain industry SKT masih bertahan. Daerah itu masih memiliki pasar untuk rokok tanpa filter.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Ryan Giggs Akhiri Karier di Manchester United