TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan pihak swasta yang menyumbang truk sampah untuk memasang iklan di truk yang disumbangkannya.
"Pasang iklan juga boleh. Saya kasih, kok," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis, 22 Mei 2014. Menurut dia, truk yang disumbangkan pun masih lebih mahal dibandingkan dengan harga iklan itu sendiri. "Iklan berapa juta setahun. Kalau pasang iklan juga boleh, yang penting dia juga senang kan Jakarta bersih," ucapnya.
Ahok mengungkapkan saat ini Jakarta sedang membutuhkan wheel loader. Alat ini dibutuhkan untuk mengeruk dan memasukkan sampah ke truk sampah. "Saya butuh setiap kecamatan ada wheel loader," kata dia.
Ahok menyebut Jakarta baru memiliki lima unit wheel loader. "Kami mau beli lima lagi, tapi itu masih kurang. Wheel loader itu Rp 1,7 miliar. Ini kan barang (truk sampah) Rp 300-an juta, kalau dia mau menyumbang silakan saja," katanya.
Kemarin Ahok menerima hibah sebanyak 53 truk sampah dari Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa. Truk sampah ini menambah armada pengangkutan sampah yang tahun ini sedang dalam upaya peremajaan. (baca: Ahok Terima 53 Truk Sampah Pengusaha Tionghoa)
Dengan sumbangan ini, maka sejak April lalu DKI Jakarta telah menerima sebanyak 73 truk sampah hibah. Rinciannya, dari Taipei Economic and Trade Office memberi dua unit, Gaya Makmur dua unit, Bank Mandiri tiga unit, Association Petroleum Indonesia 13 unit dan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa 53 unit. (baca: Jakarta Terima Sumbangan Truk Sampah dari Taiwan)
Sebelumnya, Pemprov DKI sempat diberikan sebanyak 30 bus hibah dari tiga perusahaan swasta. Namun, penerimaan bus tersebut masih terhambat karena persoalan pajak iklan. Ahok ingin para pemberi hibah tak perlu dibebankan pajak karena barang yang mereka hibahkan lebih besar nilainya dibanding pajak itu sendiri.
NINIS CHAIRUNNISA