TEMPO.CO, Surabaya - Manajer Komersial PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) Imam Ghazali mengatakan perseroan terus mengembangkan infrastruktur terminal Pelabuhan Satui, Kalimantan Selatan. PT BJTI adalah anak usaha PT Pelindo III (Persero) yang khusus menggarap ceruk bisnis penanganan batu bara. Pelabuhan Satui terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, daerah pemekaran dari Kabupaten Kotabaru.
"Prospek usaha ke depan sangat menjanjikan. Dari sejumlah program investasi yang telah dilaksanakan, saya harap ada peningkatan produktivitas. Peningkatan fasilitas pelabuhan dan infrastruktur akan terus dikembangkan," kata Imam lewat surat elektronik, Ahad, 25 Mei 2014.
Pelabuhan Satui memiliki panjang dermaga 126 meter dan stockpile (tempat menyimpan batu bara) berkapasitas 82.850 meter kubik. Di tengah banyaknya pengusaha lokal setempat, kata Imam, BJTI berhasil meraih kepercayaan pengguna jasa karena layanan yang baik dan pola kemitraan saling menguntungkan.
Pihaknya masih menghadapi kendala kondisi jalanan saat musim hujan yang cukup menyulitkan untuk dilewati, kondisi permukiman yang dekat lokasi pelabuhan sehingga sangat rentan terdampak polusi udara, dan kendala alur yang kerap mengalami pendangkalan. "Saat ini kami dalam proses pengembangan lahan stockpile dengan menambah luasan 1 hektare. Untuk jalur infrastruktur akan terus diupayakan perbaikan dengan pola kemitraan," ujarnya.
Juru bicara PT Pelindo III, Edi Priyanto, mengatakan data arus kapal pada triwulan pertama 2014 di Pelabuhan Satui mencapai 69 unit. Realisasi itu naik dibanding periode yang sama pada 2013 sebanyak 23 unit kapal. Adapun produksi bongkar-muat pada triwulan I tahun 2014 sebesar 536.301 ton per meter kubik, naik ketimbang periode yang sama tahun 2013 sebesar 163.461 ton per meter kubik.
"Berdasar data itu, aktivitas operator terminal PT BJTI di Pelabuhan Satui mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat," ujar Edi.
DIANANTA P. SUMEDI