TEMPO.CO, Jakarta - Tiap pasangan calon presiden dan wakil calon presiden yang akan berlaga dalam pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang sudah mempersiapkan visi-misi ekonominya. Salah satu program kerja yang terlihat menonjol dan diusung kedua pasangan adalah di bidang pertanian.
Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, misalnya, mencanangkan tiga program kerja di bidang pertanian. Tiga program itu meliputi mencanangkan seribu desa berdaulat benih hingga 2019, menargetkan pembukaan 3 juta hektare sawah baru, “Dan mendirikan bank petani serta usaha mikro, kecil, dan menengah,” seperti dikutip dari visi-misi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang disebutkan di situs Komisi Pemilihan Umum, Kamis, 29 Mei 2014.
Adapun pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjanji akan mencetak 2 juta hektare lahan baru. Dalam visi-misi pasangan ini juga tertulis rencana mereka, “Menambah dana riset Rp 10 triliun untuk pertanian.” (Baca: Pengamat:Visi Misi Capres-Cawapres Ambigu)
Besarnya jumlah petani di Indonesia memang sangat diharapkan bakal mendongkrak keterpilihan capres pada pemilu yang akan datang. Badan Pusat Statistik mencatat per Agustus 2013, ada 38 juta petani dari total 110 juta jumlah tenaga kerja di lapangan pekerjaan utama. Angka itu turun bila dibanding setahun sebelumnya yang mencapai 38,8 juta petani.
Sementara itu, dari kalangan petani tak terlihat dukungan pasti ke salah satu pasangan capres. Pasalnya, tak semua organisasi petani tak satu suara mendukung keputusan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan seluruh jaringannya yang pro-pasangan Prabowo dan Hatta. (Baca: Pupuk Langka di Banyak Daerah)
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih, misalnya, mengatakan pihaknya mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden karena dinilai lebih mendengar suara petani, lebih dekat kepada petani, dan lebih banyak berbuat untuk para petani. “Program dari Jokowi-Kalla juga lebih menarik,” tuturnya ketika dihubungi, Kamis, 29 Mei 2014. Dia mengklaim bahwa SPI memiliki sekitar 700 ribu anggota dan belum termasuk organisasi masyarakat lainnya.
Adapun Sekretaris Jenderal Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon tetap yakin, secara keseluruhan, kalangan petani bakal mendukung Prabowo-Hatta. Ia mengklaim jumlah petani di bawah HKTI yang mencapai jutaan petani itu lebih banyak dibanding anggota SPI.
Selain itu, menurut dia, HKTI juga memiliki hubungan dengan dengan organisasi lain, antara lain Kontak Tani Nelayan Andalan, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, dan organisasi masyarakat-organisasi masyarakat yang tersebar di beberapa kabupaten di Indonesia.
HERMAWAN SETYANTO
Berita terpopuler:
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Dirut Pelni yang Dipecat Dahlan Ternyata Raup Laba
Selain Cadbury Berbabi, Waspadai Biskuit Haram