TEMPO.CO, Pekanbaru - Bupati Kampar, Riau, Jefri Noer, kembali tersandung kasus kekerasan. Jamal, 39 tahun, mengatakan istrinya, Nur Asmi, 36 tahun, dipukul oleh istri Bupati Kampar, Eva Yuliana, beserta dua ajudan Bupati pada Sabtu, 31 Mei 2014. Keduanya juga diancam akan ditembak jika melawan.
Seorang ajudan Jefri yang diduga bernama Verry Ilhami menodongkan pistol kepada korban. "Ajudannya menodongkan pistol ke arah kami. Dia meminta masalah ini diselesaikan di situ saja," kata Jamal saat ditemui Tempo di Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru, Senin, 2 Juni 2014. (Baca: Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga)
Jamal bercerita, ketika itu dirinya membela sang istri yang dipukul hingga keduanya tersungkur. Setelah dipukul, Bupati Kampar Jefri Noer meminta Jamal membawa istrinya pulang. Sekitar 100 meter dari tempat kejadian, Jamal menurunkan istrinya di tepi jalan karena merasa lemah setelah dipukul.
"Istri saya tidak tahan, semua badannya sakit, lalu saya turunkan di pinggir jalan, sementara saya pulang menjemput saudara lainnya," kata Jamal. Tidak lama berselang, Bupati Jefri beserta Eva dan dua ajudan datang lagi dengan mobil. Sang ajudan turun dan kembali menodongkan pistol meminta masalah diselesaikan.
Dimintai konfirmasinya, Eva membantah telah memukul Asmi. Menurut dia, justru Asmi yang tidak menerima penjelasan Bupati Jefri soal pencaplokan lahan, kemudian pergi sambil menggerutu.
"Wanita itu menyikut badan saya. Saya tangkap tangannya, dia menyerang saya. Melihat kejadian tersebut, ajudan Bupati datang melerai," katanya.
Namun Eva membenarkan bahwa si ajudan sempat mengeluarkan pistol. "Tapi tidak ada mengeluarkan peluru," katanya. Eva berkeras ajudan ketika itu hanya berusaha melindungi Bupati. Pasalnya, Jamal dan Asmi sengaja menghambat jalan dengan sepeda motor dan membawa parang.
Menurut Eva, Verry turun dan meminta Jamal menyimpan parangnya seraya mengangkat pistol ke atas.
Kepolisian Resor Kampar menyatakan telah menerima laporan terkait dengan penganiayaan yang dilakukan Eva Yuliana beserta dua ajudan Bupati. "Namun kami belum bisa memastikan pelaku karena korban tidak mengetahui nama pelaku," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kampar Ajun Komisaris Herfio Zaki.
Peristiwa itu terjadi saat Bupati Jefri menuduh Jamal dan istrinya telah mencaplok lahan milik Pemerintah Kabupaten Kampar. Lahan itu telah ditanami sawit oleh investor asing dan rencananya bakal dibangun pabrik kelapa sawit. (Baca juga: Gara-gara Nilai, Bupati Kampar Gaplok Dosen)
RIYAN NOFITRA
Berita Lain
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan