TEMPO.CO, Lumajang - Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Fahmi Afriansyah, 16 tahun, warga Dusun Rekesan, Desa Klumprit, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, pada Ahad dinihari.
Pelaku pembunuhan diduga anggota gerombolan geng motor. "Dari keterangan saksi, sebenarnya sudah diketahui ciri-ciri pelakunya. Tapi masih kami dalami lagi," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota Lumajang Inspektur Satu Eki A. Mufakih, Senin, 2 Juni 2014.
Eki yakin polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Sejauh ini, kata dia, anggotanya masih mengumpulkan keterangan saksi. Beberapa saksi mengatakan mengetahui ciri-ciri pelaku serta kendaraannya, namun tidak kenal orangnya. "Pengungkapan kasus pembunuhan ini gampang-gampang susah," ujarnya. (Baca: Remaja di Lumajang Tewas dengan Luka Bacok)
Menurut Eki, peristiwa yang berujung pada tewasnya Fahmi itu merupakan kejadian insidental dan bukan akibat perselisihan antargeng motor. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku tiba-tiba menyerang korban secara membabi-buta. Padahal, saat itu korban hanya ingin melihat balap motor liar di Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Kepuharjo, Lumajang. "Diduga salah sasaran," kata Eki.
Selain mencabut nyawa, menurut Eki, peristiwa itu juga mengakibatkan korban lainnya, Ibnu, warga Desa Sarikemuning, Kecamatan Pasrujambe, luka parah. Dia sempat dirawat di ICU RSUD dr Haryoto, Lumajang. Kasus pembacokan ini mendapat perhatian serius dari warga Lumajang. Sekretaris Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang, Ulum Subektian, mengatakan tingkat brutalisme di Lumajang sudah sangat mengkhawatirkan. "Polisi harus bekerja lebih keras dan tegas untuk menekan tindak kriminalitas ini," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY
3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur