Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdeteksi, 'Bumi' Raksasa di Luar Tata Surya Kita  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Planet Kepler 10-b. nasa.gov
Planet Kepler 10-b. nasa.gov
Iklan

TEMPO.CO, New York - Sebuah planet berbatu dijuluki sebagai "megabumi", ditemukan dalam sistem di luar tata surya kita. Planet yang dikenal sebagai Kepler-10c itu usianya sudah tua dan secara teoretis seharusnya menjadi "bergas seperti Jupiter tapi tetap padat seperti Bumi".

Bumi raksasa itu ukurannya 17 kali lebih besar dan dua kali lebih tua dari Bumi yang kita diami saat ini. Dengan penemuan ini, maka planet lain yang berpotensi sebagai tempat tinggal baru makhluk Bumi menjadi kian banyak jumlahnya.

"Ini adalah Godzilla-nya Bumi, tapi tidak seperti monster dalam film. Kepler-10c memiliki implikasi positif bagi kehidupan," kata Dimitar Sasselov dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

Menurut dia, menemukan planet ini seolah memberi tahu kita bahwa planet berbatu terbentuk jauh lebih awal dari yang kita duga. "Dan jika Anda dapat membuat batu maka Anda dapat membuat kehidupan di sana," ujarnya.

Sistem tata surya di mana Kepler-10c berada berusia sekitar 11 miliar tahun, yang berarti terbentuk kurang dari tiga miliar tahun setelah Big Bang Usia Bumi yang kita huni sekitar 4,5 miliar tahun. Kepler-10c mengelilingi planet raksasa setara matahari dalam konstelasi Draco selama 45 hari. Planet ini memiliki setidaknya satu tetangga, yang dikenal sebagai Kepler-10b.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamat di Galileo National Telescope Italia di Kepulauan Canary menyadari planet itu terbuat dari batu, bukan gas, setelah menemukan ukurannya 17 kali massa Bumi. "Kami sangat terkejut ketika menyadari apa yang telah kami temukan," kata astronom Xavier Dumusque, juga dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, yang memimpin penelitian. Kepler-10c, kata dia, tidak kehilangan atmosfer dari waktu ke waktu.

SKY NEWS | INDAH P.

Berita Terpopuler:
Musik Pengaruhi Otak Manusia dengan Cara Tak Biasa
Orang Indonesia Paling Lama Tatap Layar Monitor 
Video PSY Gangnam Style Pecahkan Rekor YouTube
Peneliti: Bau Bisa Pengaruhi Daya Tarik 
Ada Trojan di Kartu Ucapan Paskah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia