TEMPO.CO, Bandung - Sekelompok mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung angkatan 2010 membuat robot berbentuk ikan. Bernama Fista, robot itu berguna untuk mencari data-data kondisi air, seperti di tambak ikan dan kolam yang tercemar. Teknologinya akan terus dikembangkan agar sanggup "berenang" di sungai hingga lautan.
Robot Fista buatan Sainan, La Ode Arudani dan Farras Majid berbahan plastik ABS. Bobotnya 2,5 kilogram dengan panjang 55 sentimeter serta lebar hingga bentangan sirip 19 sentimeter. Berbiaya pembuatan Rp 5 juta, robot bisa dikendalikan atau bergerak sendiri. "Yang paling susah itu membuat desain badan robot, lama pembuatan selama enam bulan," kata Arudani kepada Tempo hari ini, saat pameran karya tugas akhir di acara Electrical Engineering Days di Aula Barat ITB yang digelar 3-6 Juni 2014.
Robot itu dilengkapi tiga buah servo anti air di bagian ekor untuk bergerak maju dan berbelok. Di bagian sirip ikan, ada motor penggerak yang berfungsi untuk naik dan turun robot di dalam air. Bertenaga baterai dari power bank, Fista sanggup berenang selama satu jam lebih.
Pada bagian moncongnya, dibenamkan berbagai sensor dan kamera kecil ukuran 5 megapiksel. Kamera itu untuk merekam kondisi air secara visual. Agar tidak menabrak benda di depannya serta untuk navigasi, robot ikan yang buta itu mengandalkan sensor jarak inframerah. Mereka juga memasang sensor tekanan air, pengukur pH atau tingkat keasamaan air dan suhu air. "Fista sudah diuji coba untuk mengambil data parameter pencemaran air seperti warna, keasamaan, suhu, dan data posisi dengan GPS (global positioning system)," kata Arudani.
Seluruh data yang terkumpul itu diolah mikroprosesor dan disimpan dalam kartu memori. Perangkat itu berada di bagian tubuh ikan yang kedap air. Setelah diangkat dari air, data bisa dikirim ke komputer pengguna secara nirkable lewat jaringan WiFi. Namun, pemakai robot belum bisa mengendalikan Fista dari handphone dan melihat langsung hasil pembacaan sensornya.
Kelemahan lainnya, kata Arundani, robot ikan mereka sejauh ini baru bisa dilepas pada kolam berair jernih. "Karena sensor jaraknya masih terbatas, baru bisa sejauh 20 sentimeter," katanya. Untuk pengembangan selanjutnya, robot itu perlu memakai sensor jarak yang bisa bekerja di air keruh dan dipasangi antena agar pengguna bisa mengendalikan Fista dari jarak jauh.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Foto Topless Dikecam, Scout Willis Tidak Menyesal
Sebab Raja Spanyol Turun Takhta
Tak Hadirkan Saksi Meringankan, Akil: Mahal
Dicegah KPK, Ini Dua Versi Peran Teman Ibas