TEMPO.CO, Paris - Si pembunuh raksasa Garbine Muguruza dari Spanyol terhenti sepak terjangnya pada turnamen Grand Slam Prancis Terbuka 2014. Langkahnya diakhiri oleh mantan ratu tenis dunia dari Rusia, Maria Sharapova, 1-6, 7-5, 6-1, pada babak perempat final di Paris, Selasa, 3 Juni 2014.
Muguruza tampil sebagai pembunuh raksasa ketika di babak kedua menjegal unggulan pertama Serena Williams (AS). Petenis Spanyol berusia 20 tahun ini tampil dominan di set pertama dan menang mudah.
Namun pada set kedua, servisnya langsung dipatahkan oleh Sharapova di game pertama. Momentum inilah yang menjadi modal Maria Sharapova untuk memperbaiki penampilannya dengan tidak banyak membuat kesalahan sendiri.
Maria Sharapova, yang ditempatkan sebagai unggulan ketujuh, mulai dapat membaca arah dan irama permainan Muguruza. Meskipun harus lari pontang-panting mengembalikan bola-bola silang Muguruza, Sharapova mampu mementahkan serangan petenis Spanyol ini dan memenangi set kedua.
Kemenangan di set kedua ini menaikkan moral Sharapova. Sebaliknya, Muguruza mulai goyah dan terganggu konsentrasinya pada set ketiga. Apalagi ketika Sharapova mematahkan servisnya pada game ketiga, Muguruza tampil semakin tidak fokus dan banyak membuat kesalahan sendiri.
Set penentuan itu hampir sepenuhnya dikuasai Sharapova. Perlawanan Muguruza terhenti ketika backhand down the line-nya jatuh di belakang lapangan permainan Sharapova yang sebetulnya sudah kosong. (Baca juga: Sharapova Favorit di Prancis Terbuka 2014).
Dengan kemenangan ini, Maria Sharapova di semifinal akan menghadapi pemenang pertandingan unggulan ke-14 dari Spanyol, Carla Suarez Navarro, melawan bintang tenis baru Kanada unggulan ke-18, Eugenie Bouchard.
WTA | REUTERS | AGUS BAHARUDIN