TEMPO.CO, Niamey – Sebanyak 500 imigran gelap berhasil ditangkap pihak keamanan Niger dalam empat bulan terakhir ketika mereka mencoba melewati Gurun Sahara menuju Aljazair. Demikian pernyataan Kementerian Kehakiman Niger pada Selasa, 3 Juni 2014.
Pernyataan yang dikutip Reuters ini menyebutkan para imigran yang sebagian besar berasal dari Afrika Utara ini hendak menuju Aljazair lantaran di sana mereka bisa mencari rezeki dengan mengemis di pelataran masjid.
Sementara itu, setidaknya 39 orang, yang 29 di antaranya perempuan, telah ditahan atas tuduhan perdagangan manusia di Kota Arlit. Juru bicara pemerintah, Marou Amadou, mengakui bahwa pihaknya begitu kewalahan menghalangi dan menegur para pelaku perdagangan manusia ini.
Niger semakin gencar melakukan penindakan terhadap kasus perdagangan manusia setelah pada akhir tahun lalu 92 imigran tewas di Gurun Sahara saat melakukan perjalanan menuju Aljazair. Sementara itu, hingga saat ini, lebih dari selusin imigran belum diketahui nasibnya setelah ditinggalkan oleh penyelundupnya di Sahara. (Baca: Ditelantarkan Penyelundup, 9 Migran Tewas di Gurun)
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Meja Tua Milik Hitler Ditemukan
Bahas Penyadapan, SBY Bertemu Abbott di Batam Besok
Lawan Junta Militer, Thailand Terinspirasi Hunger Games