TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap seorang pencopet spesialis penumpang bus kota. Menurut Kepala Unit Kriminal Polsek Palmerah Ajun Komisaris Johari Bule, pelaku tertangkap setelah mencopet telepon seluler milik polisi. "Dia tidak tahu yang dicopet itu anggota kami," katanya, Rabu, 4 Juni 2014.
Johari mengatakan pencopet tersebut bernama Naek Siagian, 27 tahun. Lelaki ini biasa mencopet bersama dua rekannya, Yanto dan Lae. Mereka mengincar satu bus Mayasari Bakti 02 jurusan Kampung Rambutan-Kalideres. Bus itu dipilih karena dalam kondisi padat penumpang.
Di dalam bus, Naek memantapkan sasaran pada seorang laki-laki yang sedang memainkan telepon pintar BlackBerry. Saat sang target memasukkan teleponnya ke dalam tas, Naek memepet tas tersebut. Sejurus kemudian, Naek bersama dua rekannya itu menggondol BlackBerry korban.
Tapi apa daya, komplotan itu tak tahu bahwa sang target merupakan polisi yang sedang menyamar. Polisi itu segera menangkap Naek yang tak bisa berkutik. Adapun Yanto dan Lae melarikan diri. "Anggota kami memang sengaja menyamar lantaran pelaku memang sudah sering beraksi di bus," kata Johari.
Naek, dari balik jeruji besi, menyatakan setiap kali beraksi dia mendapat keuntungan Rp 300-500 ribu. Uang itu didapat dari penjualan telepon curiannya. "Tapi tergantung juga, itu penghasilan paling kecil dan kadang lebih banyak," katanya.
Sebelum mencopet, Naek dan komplotannya biasa berkumpul di suatu tempat untuk merencanakan aksi mereka. Biasanya mereka membagi tugas untuk memepet korban, mengambil harta milik target, dan menerima barang curian. "Setelah beraksi, kami turunnya di tempat terpisah, nanti ketemuan lagi," kata Naek yang kini mendekam di tahanan Polsek Palmerah.
DIMAS SIREGAR
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Hambalang
Berita terpopuler:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?