Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Brazuca, Bola Piala Dunia Terbaik  

image-gnews
Bola yang akan dipakai pada Piala Dunia 2014, dinamai Brazuca. AP/Victor R. Caivano
Bola yang akan dipakai pada Piala Dunia 2014, dinamai Brazuca. AP/Victor R. Caivano
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Enam panel penyusun Brazuca, bola resmi Piala Dunia 2014, bukan sekadar hiasan. Riset para peneliti Jepang menunjukkan bola buatan Adidas itu jauh lebih stabil dibanding bola-bola sebelumnya. Desain baru Brazuca dengan model panel yang berbeda menjadi nilai tambah yang membuat arah bola lebih baik saat melayang.

Riset yang dilakukan peneliti Sungchan Hong dan Takeshi Asai dari Universitas Tsukuba, Jepang, membuktikan Brazuca jauh lebih baik dari Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Laporan yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports, 29 Mei 2014, menunjukkan desain Brazuca dengan enam panel lebih stabil dibandingkan bola sepak apa pun di pasaran saat ini.

Bola sepak konvensional umumnya dibuat dari kantong karet berisi udara yang dilapisi 32 panel pentagonal dan heksagonal. Namun produsen bola memperbaiki desain dengan mengurangi jumlah panel sehingga hambatan udara bisa diperkecil. Bola pun bisa meluncur dengan baik. (Baca: Brazuca, Bola Resmi Piala Dunia 2014)

Bola Teamgeist II yang dipakai pada Euro 2008, misalnya, hanya memiliki 14 panel. Lapisan luar bola Jabulani terdiri dari delapan panel yang disambung dengan proses pemanasan. Namun Jabulani banyak diprotes pemain karena desainnya aneh, tidak stabil, dan arah luncurannya sulit diprediksi. Kualitas Jabulani bahkan disebut mirip bola voli pantai.

Adapun rahasia kualitas Brazuca, menurut Asai, ada pada panel yang jumlahnya cuma enam dengan desain menyerupai shuriken-senjata tradisional berbentuk bintang yang dipakai ninja Jepang.

Asai mengatakan sambungan khusus yang menyatukan panel Brazuca membuat bola stabil. "Di luar pengurangan panel, sambungan yang menyatukan panel itu lebih panjang sehingga gaya gesek di udara lebih rendah saat bola meluncur," kata Asai yang juga Kepala Institute of Health and Sports Science di Universitas Tsukuba. (Baca: Brazuca dan Cara Hidup Orang Brasil)

Asai dan Hong melakukan uji coba dalam terowongan angin dan menggunakan robot penendang untuk menganalisis lima tipe bola berbeda. Mereka mempelajari Brazuca, Teamgeist II, Jabulani, serta Adidas Cafusa dan bola konvensional yang sama-sama memiliki 32 panel. Bola yang ditendang robot-robot itu meluncur 25 meter dan peneliti memeriksa titik jatuh bola.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eksperimen itu menunjukkan Brazuca menjadi bola yang paling konsisten saat melayang. Di luar dugaan, hasil terbaik setelah Brazuca justru diraih bola konvesional 32 panel. Sesuai dengan protes para pemain pada Piala Dunia di Afrika Selatan, Jabulani menjadi bola yang paling tidak stabil. Sementara percobaan pada Cafusa dan Teamgeist II memiliki hasil yang bervariasi. Saat melayang, Cafusa cenderung bergoyang horizontal. Sementara Jabulani bergoyang secara vertikal.

Bersama John Eric Goff, profesor fisika dari Lynchburg College, Amerika Serikat, Asai juga meneliti aerodinamika Brazuca sejak bola itu resmi diluncurkan Desember tahun lalu. Mereka menemukan sambungan pada Brazuca yang mencapai 327 sentimeter, ternyata 68 persen lebih panjang dari Jabulani. Hal ini memungkinkan bola melayang lebih terarah dalam kecepatan tinggi. (Baca: Brazuca Dipilih Sebagai Nama Bola Piala Dunia 2014)

Asai menemukan hambatan udara pada Brazuca yang beratnya 437 gram, satu gram lebih ringan dibanding Jabulani, mengecil ketika bola melayang pada kecepatan 20 meter per detik. Itu adalah kecepatan operan bola yang kerap dilakukan para pemain profesional saat bertanding. "Ketika Brazuca melayang pada kecepatan itu, hambatan udara langsung turun dan membuat bola meluncur cepat," kata Asai.

Asai mengatakan pemain Asia yang tendangannya lebih lemah dibanding pemain Eropa diuntungkan saat menggunakan Brazuca. "Bola itu meluncur cepat hanya dengan tendangan pelan," kata Asai. Namun pemain seperti Keisuke Honda dan Christiano Ronaldo bakal mengalami kesulitan dengan Brazuca. Kedua pemain itu dikenal kerap melakukan tendangan keras lurus atau knuckle shot saat mengeksekusi tendangan bebas. "Gaya angkat Brazuca rendah saat melayang, jadi efek "knuckling" sulit didapat," kata Asai. (Lihat Proses Pembuatan Bola Brazuca)

REUTERS | LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa

Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja

Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit

Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.