TEMPO.CO , Jakarta - Canon siap memasarkan kamera saku terbarunya, yakni PowerShot G1 Mark II. Kamera ini merupakan kategori produk premium, yang kualitasnya diklaim tidak kalah dari kamera digital single lens reflex (DSLR).
"Ini ditujukan bagi fotografer yang ingin menggunakan kamera saku dengan kualitas tinggi," ujar Assistant Marketing Manager Image Communication Product Canon Singapura, Archie Yeow, di Kepulauan Seribu, Kamis, 5 Juni 2014.
G1 X Mark II memiliki resolusi 12,8 megapiksel dengan sensor CMOS sebesar 1,5 inci. Sensor tersebut mendekati ukuran sensor APS-C yang biasa dijumpai di kamera DSLR.
Kamera ini didukung oleh bukaan lensa yang cukup besar, yaitu f/2.0-3.9. Adapun optical zoom-nya dapat melakukan zooming hingga lima kali lipat atau setara dengan 24-120 milimeter. Ada juga sembilan bilah bukaan diafragma yang dapat menghasilkan efek bokeh.
Titik fokusnya hingga 31 titik AF yang diklaim mampu menghasilkan akurasi tinggi. Seperti umumnya kamera canggih, perangkat ini dilengkapi dengan autofocus. Meskipun demikian, pengaturan juga dapat dilakukan secara manual lewat dual control rings.
"Fitur tersebut dapat berfungsi untuk mengatur bukaan ISO, diafragma, serta tingkat pencahayaan," ucap Archie.
Selanjutnya adalah Star Nightscape yang khusus diciptakan untuk menunjang pemotretan bintang atau langit di malam hari. Lewat menu time-lapse, pengguna dapat membidik pergerakan bintang.
Koneksi di kamera ini ditunjang oleh Wi-Fi dan near field communication (NFC). Untuk mengaktifkan NFC, caranya melalui tombol Mobile Connect, kemudian menempelkannya ke perangkat lain yang sudah dilengkapi fitur NFC.
"Foto dan video dapat dipindahkan ke perangkat berbasis iOS, Android, serta televisi pintar," kata Archie. Satu unit G1 X Mark II dibanderol seharga Rp 8,56 juta.
Canon terbilang getol menggarap pasar kamera saku. Mereka juga memperkenalkan PowerShot N100 yang ditargetkan bagi konsumen kelas menengah. Kamera ini mengunggulkan fitur dual camera.
Division Director Canon PT Datascrip, sebagai distributor Canon di Indonesia, Merry Harun mengakui saat ini pasar kamera saku secara global sedang mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan telepon pintar yang dilengkapi oleh kamera canggih. "Kami tetap memproduksi karena ada fitur yang tetap tidak bisa ditemukan di ponsel pintar," kata Merry.
Dia menyebutkan, Datascrip menargetkan total penjualan G1 X mark II dan PowerShot N100 mencapai 1.500 unit hingga akhir 2014.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lain
Prabowo dan Hatta, Beda Pakaian Beda Saku
Survei: Muslim Kota Lebih Pilih NU
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY