TEMPO.CO, Malang - Sebanyak empat pekerja seks komersial (PSK) dari lokalisasi Dolly, Surabaya, dipulangkan ke Malang. Data PSK dari lokalisasi Dolly, Surabaya, tersebut diserahkan ke Pemerintah Kota Malang untuk memudahkan pembinaan dan pemantauan. "Dinas Kesehatan memantau dan mengawasi masalah kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rachmi Nuswantari, Senin, 9 Juni 2014.
Para PKS diharapkan bisa bekerja atau berwirausaha di sektor lain yang menjauhkan diri dari prostitusi. PSK bekas penghuni lokalisasi Dolly mendapat bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta. Bantuan dari Kementerian Sosial tersebut diharapkan digunakan untuk modal usaha. Selain itu, mereka juga mendapat uang transportasi dan jatah hidup.
Dinas Kesehatan selanjutnya akan segera memantau kesehatan reproduksi serta antisipasi infeksi penyakit seksual menular dan HIV/AIDS pada para PSK tersebut. Tujuannya untuk mencegah penyakit seksual yang ditularkan para PSK.
Dinas Kesehatan menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang dianggap memiliki pengalaman mendekati para PSK. Sedangkan penanganan masalah sosial diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Malang.
Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Djoko Yuwono, mengaku tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur atas penutupan lokalisasi Dolly, Surabaya. Rencananya Dolly akan ditutup 18 Juni, namun setelah ditutup dikhawatirkan mereka akan menjajakan diri di sekitar Malang. "Penanganan sosial akan melibatkan semua pihak," katanya.
Baca Juga:
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi
Bermain Air di Wahana Baru JungleLand