TEMPO.CO, Bangkalan - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengakui pengembangan Madura sebagai kawasan industri mandek. Sejak dibentuk lima tahun lalu, belum ada satu pun pembangunan infrastruktur dan fisik yang dilakukan BPWS.
"Kami memahami situasi ini memunculkan penilaian bahwa BPWS tidak bekerja sehingga harus dibubarkan," kata Kepala Divisi Data dan Informasi BPWS, Pandit Indrawan, Senin, 9 Juni 2014.
Namun Pandit menegaskan mandeknya pembangunan di kawasan Suramadu sisi Madura bukan akibat lembaganya tidak bekerja. Melainkan akibat faktor teknis di lapangan yaitu rumitnya masalah pembebasan lahan di Kabupaten Bangkalan.
Warga, kata dia, memiliki patokan harga sendiri, sementara BPWS menaksir harga tanah sesuai NJOP dan hasil taksiran tim operasional. "Bahkan banyak temuan, satu lahan di Madura itu dimiliki lebih dari satu orang, ini juga menjadi hambatan," ujar dia.
Sebab itu, tutur Pandit, sejak tahun 2013, BPWS melakukan reorientasi program. Selain pembangunan fisik, BPWS juga memainkan peran meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan kepada kelompok masyarakat, serta membantu pemerintah daerah mengembangkan potensi wisata dan kerajinan.
Baca Juga:
"Bahkan tahun ini pengembangan SDM masih jadi prioritas kami ketimbang pengembangan fisik." (Baca: Tuntut Pembubaran BPWS, Mahasiswa Blokir Suramadu)
Pandit meminta kerja sama masyarakat agar tidak mempersulit proses pembebasan lahan sehingga pembangunan fisik di kawasan Suramadu bisa cepat terealisasi. Apalagi, anggaran untuk proyek fisik di Suramadu selalu dialokasikan setiap tahunnya. "Kami diamanahi membebaskan 600 hektare, tapi baru terealisasi 10 hektare," tuturnya.
Pagi tadi, sekitar 30 orang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam menggelar unjuk rasa di sekitar pintu tol Jembatan Suramadu di sisi Kabupaten Bangkalan. Mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan BPWS. "BPWS mandul, pembangunan di Madura masih stagnan," kata koordinator aksi, Hairuz Zaman, dalam orasinya.
Menurut Hairuz, selama hampir enam tahun sejak Jembatan Suramadu diresmikan, kerja BPWS untuk memajukan ekonomi warga Madura dengan membangun kawasan industri, tidak terlaksana. Padahal, anggaran yang dikucurkan pemerintah mencapai triliunan rupiah.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar
NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi