Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panwaslu Semprit Camat Ikut Deklarasi Jokowi-JK

image-gnews
Ratusan ibu-ibu tukang sapu yang tergabung dalam Barisan Pejuang Kebersihan Jakarta mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-JK, di Posko Relawan Merah Putih, Jakarta, Kamis (5/6). TEMPO/Imam Sukamto
Ratusan ibu-ibu tukang sapu yang tergabung dalam Barisan Pejuang Kebersihan Jakarta mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-JK, di Posko Relawan Merah Putih, Jakarta, Kamis (5/6). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Semarang menduga ada keterlibatan pegawai negeri sipil yang ikut mengerahkan masa pendukung calon presiden.

Dugaan itu didasarkan pada kegiatan koordinasi tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-M. Jusuf Kalla, yang digelar di wilayah Kecamatan Genuk, Sabtu malam, 7 Juni 2014.

”Dugaan pelakunya adalah Camat Genuk, Soemarjo, yang memfasilitasi penyiapan tempat deklarasi dan mengerahkan PNS bawahannya,” kata Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananingsih, Rabu 11 Juni 2014.

Menurut dia, selain Camat Genuk, dalam acara itu juga terdapat sejumlah PNS, meliputi Sekretaris Camat Genuk, Soeroto; Lurah Banjardowo, Edy Maksudi; dan Lurah Trimulyo, Eddy Sulistiyono. “Ditemukan pula kendaraan dinas berupa sepeda motor di lokasi deklarasi yang dihadiri kurang-lebih 650 orang,” kata Ananingsih.

Panwaslu menuding deklarasi itu mengandung unsur kampanye yang dibuktikan dengan adanya orasi politik berisi ajakan memilih salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden. Selain itu, Panwaslu juga menemukan pembagian hadiah atau door prize berupa sepeda dan barang lain.

Menurut dia, kegiatan itu masuk kategori pelanggaran administrasi dengan hukuman disiplin. Sanksi paling berat yang akan diberikan adalah pemberhentian dengan tidak hormat. Sedangkan ancaman pelanggaran pemilu adalah hukuman penjara. ”Bila terbukti, Camat Genuk bisa dikenai pelanggaran Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan Pasal 41 ayat (5) UU Pilpres Nomor 42 Tahun 2008,” tutur Ananingsih.

Camat Genuk membantah tudingan itu. Menurut dia, kehadiran dirinya bersama lurah hanya mendampingi Wali Kota Semarang. “Wali Kota masuk ke wilayah kerja kami. Wajar kalau saya mendampingi atasan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga membantah ada orasi ajakan memilih salah satu pasangan calon presiden dan wakil presien, seperti yang dituduhkan Panwaslu. Menurut Soemarjo, dia dan PNS yang hadir dalam acara deklarasi itu memahami aturan, sehingga mereka tak mudah melakukan pelanggaran jabatan. “Seharusnya Panwaslu klarifikasi dulu sebelum menduga-duga,” katanya.

EDI FAISOL


Berita Terpopuler:
Tiga Mahasiswa ITS Dapat Anugerah Saintis Muda  
Hendak Nonton Persib, Bobotoh Tewas Tergilas Truk
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
Menteri Agama: Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.