TEMPO.CO, Jakarta: Jalur ganda kereta api Jakarta-Surabaya sepanjang 727 kilometer hanya tinggal ruas Tandes hingga Stasiun Pasar Turi, Surabaya, sepanjang 600 meter yang belum rampung. Penyelesaian rel ganda sepanjang 600 meter itu masih terbentur pembebasan lahan, namun pada bulan Ramadan mendatang ditargetkan selesai.
Kendala penyelesaian pembangunan jalur ganda kereka api itu diungkapkan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwi Atmoko, di Jakarta, Selasa, 10 juni 2014. "Di situ (Ruas Tandes- Pasar Turi) ada 22 kepala keluarga," kata Hermanto saat memaparkan Dampak Pembukaan Jalur Ganda Jakarta-Surabaya itu.
Menurut Hermanto, pihaknya menargetkan pada bulan Ramadan nanti pembangunan jalur ganda itu sudah rampung dan dapat dilalui. Apalagi, kata Hermanto, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjanjikan dalam tiga hari mendatang soal administrasi pembebasan lahan itu selesai.
Pada kesempatan yang sama Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Arief Heryanto, mengatakan lahan itu bukan untuk track. Lahan tu rencananya untuk mengganti jalan warga.
"Banyak rumah warga yang terkena. Tapi prinsipnya warga sudah sepakat dengan kompensasi. Tinggal menunggu administrasinya," kata Arief. (Baca juga: Seminggu Lagi, Jalur Ganda Utara Akan Rampung)
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, pada tahun anggaran 2012-2013, Kementerian mulai membangun rel ganda lintas utara Jawa dari Cirebon-Surabaya sepanjang 436 kilometer. Hingga 31 Desember 2013, pembangunan itu telah menyerap biaya Rp 9,8 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp 10,7 triliun. Serapan dan angggaran tersebut belum termasuk biaya pengadaan rel sekitar Rp 1 triliun.
KHAIRUL ANAM